Tumpahan Minyak Petro Selat, Air Bersih Sulit Didapat

id tumpahan minyak, petro selat, air bersih, sulit didapat

Tumpahan Minyak Petro Selat, Air Bersih Sulit Didapat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ratusan kepala keluarga di tiga desa kini kesulitan untuk mendapatkan air bersih akibattumpahan minyak dan semburan gas PT Petro Selatmencemari sumber air yang digunakan warga di Kabupaten Siak, Riau.

"Kami berharap segera ada solusi karena warga sekarang sulit mendapatkan air bersih akibat tumpahan minyak mencemari sungai," kata Plt. Sekretaris Desa Rawa Mekar Jaya, Setioyono, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Diperkirakan ratusan barrel minyak mentah mencemari lingkungan dan sumber air akibat kebocoran dalam proses pengeboran sumur PT Petro Selat mengakibatkan semburan minyak bercampur gas dan lumpur terjadi pada 8 Mei lalu. Meski perusahaan menyatakan kebocoran sumur bisa ditanggulangi pada Senin lalu (12/5), namun tumpahan minyak serta gas yang menyembur ke udara terlanjur mencemari lingkungan.

Setioyono mengatakan insiden tersebut paling tidak berdampak kepada warga di tiga desa yang dekat dengan lokasi sumur, yakni Desa Sungai Rawa, Desa Rawa Mekar Jaya, dan Desa Penyengat. Tumpahan minyak masuk ke Sungai Rawa, berjarak sekitar tiga kilometer dari Selat Malaka, dan menjadi sumber air utama bagi warga tiga desa tersebut karena air tanah disana berasa payau. Sebanyak 232 kepala keluarga Desa Rawa Mekar Jaya selama ini mengandalkan air tadah hujan dan sungai untuk keperluan sehari-hari.

"Kami takut gunakan air sungai karena disepanjang tepian banyak ceceran minyak kering dan air sungai bercampur minyak jadi warnanya kuning terang," katanya.

Ia mengatakan, warga juga tidak bisa lagi mengandalkan air hujan karena mendapat informasi gas yang banyak keluar saat terjadi kebocoran kemungkinan juga mencemari udara. "Kabarnya gas banyak mencemari udara, jadi warga diminta jangan dulu menampung air hujan untuk minum dan memasak," katanya.