PT RAU Ingkar Janji, Warga Kecewa

id pt rau, ingkar janji, warga kecewa

PT RAU Ingkar Janji, Warga Kecewa

Rengat, (Antarariau.com) - Perusahaan Perkebunan Sawit Riau Agri Utama (PT RAU) yang beroperasi di kabupaten Indragiri Hulu ingkar janji belum memenuhi tuntutan masyarakat lima desa yang berada di dekat areal perkebunan hingga membuat sejumlah warga kecewa.

"Masarakat Desa Talang Tujuh Buah Tangga seluas 318 hektar, Durian Cacar 110 hektar, Kota Baru 530 hektar khusus kecamatan Rakit Kulim dan masyarakat desa Kota Medan 100 hektar termasuk Sengkilo seluas 344 hektar kecamatan Kelayang," kata warga Desa Talang Tujuh Buah tangga Kecamatan Rakit Kulim Richardo di Pematang Reba, Kamis.

Ia mengatakan, luas lahan yang diminta tersebut sedikit dibandingkan dengan luas lahan perusahaan yang telah berhasil panen. Pola Pir Transmigrasi berbentuk kelapa sawit seluas 1402 hektar milik PT Rigunas Agri Utama (RAU) ternyata belum bisa mensejahterakan penduduk setempat.

Menurutnya perjanjian yang disepakati bersama dibuat sejak tahun 1996 pihak perusahan komitmen untuk merealisasikannya, tetapi hingga sat ini warga masih tetap sebagai penonton menunggu yang tidak jelas waktunya.

"Sementara lahan warga di lima desa tersebut telah dikuasai pihak PTRAU," tegasnya.

Lebih miris lagi pertemuan hingga terbentuknya perjanjian itu difasilitasi oleh Pemerintah daerah dan DPRD Indragiri Hulu. Artinya kesepakatan itu belum menjadi kekuatan untuk membantu masarakat bahkan terkesan dilecehkan oleh perusahaan.

"Jika dalam waktu dekat pihak perusahaan tetap ingkar janji maka akan terjadi aksi dari warga karena itu merupakan hak warga setempat," tegasnya.

Selain itu, masarakat sangat berharap kepada Pemerintah Daerah Indragiri Hulu segera mengambil langkah konkrit terkait persoalan yang terjadi antara penduduk dan perusahaan ini sehingga semua selesai dengan baik. Sementara wakil masarakat yang duduk di DPRD Indragiri Hulu hingga saat ini terkesan belum mampu menyelesaikan persoalan yang ada.

Sementara itu, pihak perusahaan dikonfirmasi terkait hal ini belum mendapatkan jawaban karena pihal managemen perusahaan sangat sulit untuk dijumpai dan terlihat arogansi.