Pakar sebut gagasan untuk bangun 40 kota selevel Jakarta merupakan langkah berat diwujudkan
Jakarta (ANTARA) - Pakar tata kota Yayat Supriatna menilai gagasan calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar untuk membangun 40 kota baru selevel Jakarta merupakan langkah yang berat untuk diwujudkan.
"Untuk bangun 40 kota seperti Jakarta itu berat sebetulnya karena tiap kota punya tipologi yang berbeda, yaitu kota metropolitan, kota besar, kota sedang bahkan kota kecil," kata pakar dari Universitas Trisakti itu kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Yayat mengatakan saat ini sudah ada 10 kota metropolitan yang telah disiapkan. Namun, menurutnya, untuk bisa mencapai level seperti Jakarta, tentu bukan hal mudah terlebih karena kapasitas fiskal Jakarta yang sangat besar.
"Memang Jakarta ini fiskalnya mampu, tapi yang jadi masalah, Jakarta itu kota metropolitan dengan kekuatan modal yang mandiri," katanya
Ia juga menilai, jika dibandingkan dengan kota lainnya, tentu akan sulit membangun kota sebesar dan semasif Jakarta dalam waktu singkat.
"Komparasinya tidak apple to apple," katanya.
Alih-alih mengambil perbandingan dengan Jakarta, Yayat mengatakan calon pemimpin yang akan berkontestasi di Pemilu 2024 dapat mengambil komparasi kota dengan kualitas hidup yang lebih baik.
Pengamat tata kota Universitas Trisakti itu menyebut Jakarta bukan contoh yang baik. Menurut Yayat, jika dilihat secara Key Performance Indicator (KPI), Jakarta belum memenuhi syarat kota layak. Misalnya dari aspek penyediaan kebutuhan air minum, bebas kemacetan, pengelolaan kebutuhan rumah hingga fasilitas pendukung seperti kesehatan.
"Sebetulnya yang kita ingin bangun adalah kota yang punya kapasitas untuk melayani kebutuhan publik secara lebih terstandardisasi. Itu yang kita cari, bagaimana kita mengembangkan konsep kota yang betul-betul siap mendukung kualitas hidup yang lebih baik," kata Yayat.
Dalam debat kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12) malam, calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebut sebagai bagian dari pembangunan nasional, pembangunan infrastruktur perkotaan yang memadai sangat dibutuhkan. Ia juga meyakini dibutuhkan pemerataan pembangunan untuk bisa mengurai kepadatan penduduk demi mewujudkan kenyamanan hidup lebih baik.
"Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang, minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta, dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai sekaligus kemampuan untuk terjaganya lingkungan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi penduduknya," katanya.
Baca juga: Inilah profil 11 panelis debat calon wakil presiden 2024
Baca juga: KPU akan evaluasi penyelenggaraan debat perdana Pilpres 2024
"Untuk bangun 40 kota seperti Jakarta itu berat sebetulnya karena tiap kota punya tipologi yang berbeda, yaitu kota metropolitan, kota besar, kota sedang bahkan kota kecil," kata pakar dari Universitas Trisakti itu kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Yayat mengatakan saat ini sudah ada 10 kota metropolitan yang telah disiapkan. Namun, menurutnya, untuk bisa mencapai level seperti Jakarta, tentu bukan hal mudah terlebih karena kapasitas fiskal Jakarta yang sangat besar.
"Memang Jakarta ini fiskalnya mampu, tapi yang jadi masalah, Jakarta itu kota metropolitan dengan kekuatan modal yang mandiri," katanya
Ia juga menilai, jika dibandingkan dengan kota lainnya, tentu akan sulit membangun kota sebesar dan semasif Jakarta dalam waktu singkat.
"Komparasinya tidak apple to apple," katanya.
Alih-alih mengambil perbandingan dengan Jakarta, Yayat mengatakan calon pemimpin yang akan berkontestasi di Pemilu 2024 dapat mengambil komparasi kota dengan kualitas hidup yang lebih baik.
Pengamat tata kota Universitas Trisakti itu menyebut Jakarta bukan contoh yang baik. Menurut Yayat, jika dilihat secara Key Performance Indicator (KPI), Jakarta belum memenuhi syarat kota layak. Misalnya dari aspek penyediaan kebutuhan air minum, bebas kemacetan, pengelolaan kebutuhan rumah hingga fasilitas pendukung seperti kesehatan.
"Sebetulnya yang kita ingin bangun adalah kota yang punya kapasitas untuk melayani kebutuhan publik secara lebih terstandardisasi. Itu yang kita cari, bagaimana kita mengembangkan konsep kota yang betul-betul siap mendukung kualitas hidup yang lebih baik," kata Yayat.
Dalam debat kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12) malam, calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebut sebagai bagian dari pembangunan nasional, pembangunan infrastruktur perkotaan yang memadai sangat dibutuhkan. Ia juga meyakini dibutuhkan pemerataan pembangunan untuk bisa mengurai kepadatan penduduk demi mewujudkan kenyamanan hidup lebih baik.
"Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang, minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta, dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai sekaligus kemampuan untuk terjaganya lingkungan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi penduduknya," katanya.
Baca juga: Inilah profil 11 panelis debat calon wakil presiden 2024
Baca juga: KPU akan evaluasi penyelenggaraan debat perdana Pilpres 2024