Pekanbaru, (Antarariau.com) - Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x110 Mega Watt (MW) mengalami kendala pembebasan lahan masyarakat untuk titik pembangunan tower, kata Humas Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Sarno.
"Namun kami optimistis, pekerjaan induk atau PLTU siap pada akhir tahun ini," kata Sarno kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan jaringan PLTU rencananya akan disambungkan pada gardu induk di Garuda Sakti dan Teluk Lembu.
Untuk ke Garuda Sakti, demikian Sarno, dibutuhkan 165 titik tower sebagai pendukung transmisi jaringan, sementara untuk Teluk Lembu ada sekitar 27 titik tower yang akan dibangun.
"Nah, titik-titik pembangunan tower tersebut mengenai lahan atau tanah warga sehingga butuh proses panjang dalam pembebasannya," kata dia.
Seharusnya, kata dia, pembebasan lahan tersebut sudah tuntas sebelum target operasi PLTU Tenayanraya, namun pada kenyataannya, hingga saat ini belum juga.
Untuk itu, kata dia, mutlak harus ada dukungan semua pihak agar operasional PLTU Tenayanraya sesuai dengan targetnya yakni Oktober dan Desember 2014.
Ia menjelaskan bahwa untuk uji coba PLTU Tenayanraya diperlukan bantuan energi yang direncanakan disuplai dari PLTU Teluk Lembu.