N'djamena (ANTARA) - Sedikitnya 17 orang tewas di Chad selatan pada Selasa (18/4) ketika kelompok bersenjata menyerang gembala nomaden dan kemudian kelompok tersebut dipukul mundur oleh pasukan Chad, kata pemerintah pada Rabu waktu setempat.
Juru bicara pemerintah Aziz Mahamat Saleh mengungkapkan kelompok yang bermarkas di negara tetangga Republik Afrika Tengah itu pada Selasa menyerang warga sipil di Provinsi Logone Oriental, Chad sebelum pasukan datang.
Sebelum pasukan militer Chad tiba di lokasi kejadian, empat orang tewas dalam pertempuran tersebut dan 13 lainnya dari kelompok itu turut menjadi korban tewas, kata Saleh kepada Reuters.
Gubernur Logone Oriental, Ahmat Dari Bazine membenarkan bahwa sekitar 20 orang tewas akibat serangan tersebut, namun tidak menyebutkan jumlah pastinya.
Bazine mengaitkan serangan tersebut dengan kelompok Kodos, yakni kelompok bersenjata Chad yang beroperasi di perbatasan di Republik Afrika Tengah.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Menurut Saleh dan Bazine, keamanan di perbatasan Chad sepanjang 1.000 kilometer dengan Republik Afrika Tengah telah diperkuat setelah terjadinya serangan tersebut.
Baca juga: Kelompok Boko Haram akui tembak pesawat tempur Nigeria
Baca juga: Boko Haram Lepaskan 82 Siswi Korban Penculikan
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB