Pertamina Riau Segera Revisi HET Elpiji 3 Kg
Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) wilayah Sumbar Riau menyatakan dalam waktu dekat ini akan segera meggelar rapat ulang untuk melakukan revisi Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji tiga kilogram di Riau.
"Kami coba jadwalkan pertemuan Pertamina dan para pemangku kepentingan untuk merevisi HET. Sebab, harga yang berlaku sekarang tidak cocok lagi seperti di Pekanbaru Rp14.000 per tabung," ujar Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Sumbar Riau Donny Brilianto di Pekanbaru.
Pemangku kepentingan dimaksudnya seperti Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Dinas Perindustrian dan Pedangangan (Disperindag) baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta dinas perhubungan.
Menurut Donny, HET gas elpiji 3 kilogram yang dikenal sebagai gas melon tidak pernah mengalami kenaikan seperti di Kota Pekanbaru yang dijual dari sub agen atau pangkalan resmi ke konsumen paling mahal seharga Rp14.500 per tabung.
Padahal pemerintah telah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi baik jenis premium dari Rp4.5000 menjadi Rp6.500 per liter dan solar dari Rp.500 menjadi Rp5.500 per liter yang berlaku efektif pada 22 Juni 2013.
Kenaikan itu telah menimbulkan pengaruh bagi ongkos transportasi elpiji dari titik serah gas elpiji 3 kilogram yang dilakukan oleh agen, kemudian agen menyalurkan ke pedangang sub agen dan pangkalan resmi.
"Pascakenaikan bahan bakar minyak bersubsidi, angka rekomendasi untuk HET gas bersubsidi sudah keluar. Pada prisipnya Pertamina tetap mengikuti HET gas bersubsidi yang sudah ditetapkan gubernur Riau," katanya.
Selama HET sudah dikeluarkan surat keputusan gubernur Riau, lanjutnya, makan Pertamina akan mengikuti keputusan itu, walau belum mengakomodir keinginan teman-teman dari pengusaha.
"Kalau sampai ke pangkalan resmi itu sekitar Rp14.000 per tabung dibeli konsumen. Jika melalui tingkat pedangang pengecer atau kedai, biasanya di konsumen harganya mencapai Rp16.000 sampai Rp17.000 per tabung," jelasnya.