Jakarta (ANTARA) - Pengamat energi yang juga Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS) Dr Ali Ahmudi Achyak menyoroti kinerja PT Pertamina International Shipping (PIS) yang mencetak kinerja keuangan positif pada tahun ini.
Pada semester I-2024, PIS membukukan laba 280,9 juta dolar AS atau naik 103 persen dan pendapatan 1,72 miliar dolar AS atau naik 6 persen dari periode sama tahun lalu. Sementara, kontribusi pendapatan non-captive market yang merupakan hasil ekspansi internasional mencapai 19 persen dari total pendapatan.
Ali Ahmudi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menilai bahwa keberadaan PIS sebagai BUMN menjadi contoh baik bagaimana perusahaan Indonesia bisa berperan penting mendukung ketahanan energi nasional sekaligus berdaya saing di skala global.
“Sebagai negara kepulauan, logistik pengantaran energi yang merupakan tantangan utama yang berhasil dijawab oleh PIS. Di sisi lain, sebagai perusahaan yang bermain di lanskap global, PIS berhasil memiliki standar layanan dan operasional berkelas dunia, sambil mencari peluang bisnis yang cocok untuk perusahaan,” kata anggota Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (AEPI) ini pula.
Lebih lanjut, Ali Ahmudi mengatakan banyaknya jumlah rute pelayaran logistik internasional yang telah mencapai lebih dari 60 rute adalah contoh kecil bagaimana PIS sangat serius dalam menjaga kepercayaan pasar. Tanpa manajemen dengan kepemimpinan yang jeli, menurut dia, hal ini belum tentu bisa terjadi.
"Saya menilai manajemen dan kepemimpinan PIS sekarang sudah mumpuni dan patut dipertahankan,” ujar Ali Ahmudi menambahkan.
Dari aspek operasional, PIS juga terus memperkuat armada dengan berinvestasi pada empat tanker baru berjenis very large gas carrier (VLGC), tanker medium range, dan kapal-kapal lain yang akan siap berlayar dalam beberapa tahun lagi.
"Dilihat dari aspek kinerja dan operasional saja, kita perlu akui bahwa PIS ini salah satu perusahaan nasional yang berhasil mengharumkan Merah Putih di kancah internasional. Saya percaya pemerintah melalui kementerian BUMN perlu mencetak manajemen dengan kapabilitas seperti itu untuk terus bersaing di industri berskala internasional," katanya lagi.
Adapun PIS saat ini melayani lebih dari 30 klien internasional, dengan dua kantor perwakilan di Asia Pasifik (Singapura) dan Timur Tengah (Dubai) untuk memenuhi kebutuhan mitra pihak ketiga. Dengan jangkauan tersebut, PIS berupaya mencapai kapitalisasi pasar hingga 8,9 miliar dolar AS pada 2034.
Baca juga: Pertamina resmi ubah nama PIS Singapore jadi PIS Asia Pacific
Berita Lainnya
DPR: Atasi masalah gizi lewat program stunting posyandu dan Makan Bergizi Gratis
21 November 2024 17:01 WIB
Daftar tunggu 23 tahun, wujudkan berhaji dengan mendaftar di BRK Syariah
21 November 2024 16:34 WIB
Ganda campuran Indonesia Dejan/Gloria tak ingin lengah hadapi Tang/Tse di perempat final
21 November 2024 16:17 WIB
Menpora Dito Ariotedjo minta PB Pergatsi fokus bina olahraga gateball
21 November 2024 16:01 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka ajak pemuda kerja keras wujudkan Indonesia Emas 2045
21 November 2024 15:55 WIB
Komisi III DPR RI setujui Setyo Budiyanto jadi Ketua KPK 2024-2029
21 November 2024 15:49 WIB
Ringgo Agus Rahman berhasil raih Piala Citra pertamanya berkat "JESEDEF"
21 November 2024 15:05 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebut kekayaan budaya Indonesia adalah mega diversity
21 November 2024 14:57 WIB