Petani sawit di Inhu didorong lakukan sertifikasi

id Rengat,Indragiri Hulu

Petani sawit  di Inhu didorong lakukan sertifikasi

Peserta pelatihan usai sosialisasi RDPO. (ANTARA/dok)

Rengat (ANTARA) - KepalaSmallholders Programme Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) Jakarta Guntur Cahyo Prabowo memaparkan proses sertifikasi di hadapan ratusan petani tergabung dalam Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpundi Indragiri Hulu, Sabtu.

Pemaparan itu, selain dalam rangka mendukung pencapaian sertifikasi bagi pekebun swadaya, penyerahan sertifikat RSPO kepada ratusan petani sawit juga pelatihan di Batang Gansal.

"Ini semua untuk membantu peningkatan ekonomi petani sawit di Indragiri Hulu, khususnya yang telah tergabung dalam perhimpunan," kata Directure Executive WEI Inonesia Wiranatha Krisna.

Dengan adanya pelatihan, pembekalan dan pemberian sertifikat RSPO, diharapkan akan meningkatkan kualitas SDM petani dan kepercayaan terhadap kegiatan yang dilakukan.

Selama ini, di bawah pendampingan Widya Erti Indonesia (WEI), pada penghujung 2021 Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun (PPS - SKS) telah berhasil menjadi asosiasi pertama yang memperoleh sertifikasi RSPO di Indragiri Hulu untuk 304 petani anggotanya.

Bahkan, akhir 2022 sebanyak 240 petani tambahan anggota PPS-SKS telah dinyatakan lulus audit.

"Ini menjadi kebanggaan dan motivasi, bahwa apa yang telah dilakukan berhasil," ujarnya.

Untuk pelatihan dan acara yang dilaksanakan di Aula Karya Serumpun, Desa Seberida, Kecamatan Batang Gansal, Inhu berjalan lancar dan mendapat respons positif semua pihak.

Acara yang ditaja WEI Indonesia dengan mengundang pihak RSPO ini dihadiri oleh beberapa kelompok pekebun sawit swadaya, seperti Perhimpunan Kelompok Tani Tunas Karya Mandiri (TKM) dan Asosiasi Sawit Gemilang Indragiri (ASAGRI) dan PPS- SKS sangat berdampak positip.

Kegiatan ini diharapkan dapat mengobarkan semangat pekebun untuk maju, memiliki sertifikasi RSPO. Menariknya, acara juga mendengarkan pemaparan pengalaman Karya Serumpun dalam proses sertifikasi.

Ketua Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun Juliono dalam pemaparannya, menjelaskan, entitas "Karya Serumpun" sudah terbentuk sejak 2019 dibawah binaan Widya Erti Indonesia.

"Alhamdulillah, melalui proses waktu demi waktu kita sudah meloloskan 304 orang petani dengan luasan 584 hektare," sebutnya.

Kemudian, sudah surveilance pertama dan meloloskan 240 orang petani dengan luasan 459 hektar dan akan terus berupaya menambah jumlah petani komitmen.

Dengan adanya sertifikasi ini, katanya lagi, pengalaman petani di bidang praktik pertanian yang baik, keamanan dalam kerja, dan TBS yang dihasilkan sangat meningkat.’’ ujarnya.

Pada kesempatan itu, Head of Smallholders Programme RSPO Guntur Cahyo Prabowo menyebutkan, standar bagi pekebun sawit swadaya adalah standar khusus yang setiap tahunnya diperbaharui untuk menuju petani yang lebih handal.