Pekanbaru, (antarariau.com) - Kelompok kerja (Pokja) Gema Aso Alam dan EMP Bentu-Korinci Baru Ltd menyelenggarakan rapat koordinasi di Pekanbaru pada pekan lalu, dimana keduanya sepakat akan menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk merealisasikan program bersama pada akhir Desember 2013.
"MoU ini akan menjadi bukti nyata komitmen EMP Bentu dalam melaksanakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat bekerjasama dengan pokja," terang Kepala Humas EMP Heru Hardono, dalam keterangan tertulis, Senin.
Hadir dalam rakor pokja tersebut antara lain anggota Pokja Gema Aso Alam, perwakilan masyarakat Langgam, unsur Pemerintah Kecamatan, unsur Pemerintah Kabupaten dan sejumlah tokoh masyarakat. Adapun manajemen EMP Bentu yakni, CSR Coord EMP Amru Mahalli, CSR Officer Ade Abdurachman, CSR Officer Arip Hidayatuloh, dan CSR Officer Digdo Juniarto.
MoU tersebut, kata Heru, akan memuat empat agenda prioritas yang akan direalisasikan oleh Pokja Gema Aso Alam bersama EMP Bentu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Langgam, di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Empat agenda prioritas tersebut antara lain penguatan kapasitas Pokja Gema Aso Alam.
Poin pertama ini, menurut Heru, penting dilaksanakan mengingat belum optimalnya peran pokja karena aturan main belum disepakati. Sehingga, kelembagaan kelompok usaha dampingan yang berada di bawahnya juga tidak berjalan optimal.
Kedua, pengembangan perikanan kolam di Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Agenda prioritas yang kedua ini merupakan upaya untuk mencoba mengembangkan perikanan bukan hanya di sektor hilir saja, melainkan juga sektor hulu.
"Dengan demikian akan terintegrasi antara sektor hilir perikanan dan sektor hulu perikanan dalam satu tempat," terang Heru.
Ketiga, pengembangan perikanan berbasis potensi kearifan lokal. Menurut Heru, yang dimaksud dalam poin ketiga ini adalah inisiatif pemanfaatan potensi lokal seperti memanfaatkan danau adat untuk dikelola bersama.
"Karena, selama ini danau adat tersebut lebih banyak dikelola secara individu dengan sistem penguasaan melalui mekanisme lelang. Ke depan, diusulkan agar pokja yang mengelola danau adat tersebut," katanya.
Terakhir, pengembangan produk olahan ikan di Kelurahan Langgam. Heru mengatakan, poin terakhir ini telah dilakukan dan hingga kini terus dikembangkan.
Produk olahan ikan seperti abon dan selai hingga kini juga masih berjalan. Namun, kata Heru, ke depan aksi pengembangan tersebut akan terus ditingkatkan.
"Kita berharap upaya kerja sama ini dapat berjalan sesuai rencana yang disepakati bersama sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan," pungkasnya.