Pekanbaru, (antarariau.com) - Sahut-sahutan dari pengeras suara toa dari beberapa masjid di Kota Pekanbaru, Rabu, mewarnai pemilihan gubernur (pilgub) Riau putaran kedua sambil mengumumkan waktu pelaksanaan pemungutan suara yang hanya tinggal 30 menit.
"Kepada bapak/ibu hadirin sekalian, kami beritahukan bahwa pelaksanaan pemungutan suara pilgub Riau hanya tersisa waktu 30 menit lagi. Bagi yang ingin memberikan suara, kami harapkan segera ke TPS (tempat pemungutan suara)," ujar Sahidin Hidayat.
Sahidin Hidayat merupakan Ketua RT3, RW2, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru dan mengumumkan hal itu melalui pengeras suara di Masjid Nurul Falah, Jalan Kamboja, Tampan.
Kondisi tersebut terjadi setelah mereka melaksanakan Sholat Zuhur secara berjamaah di masjid. Tak berapa lama kemudian, terdengar sayup-sayup suara dari toa masjid yang lain dan begitu juga di masjid yang bebeda.
Karena keterbatasan waktu pelaksaan pemungutan suara pilgub Riau putaran kedua yang dibuka mulai dari jam 7.00 Wib dan ditutup atau selesai tepat pada pukul 13.00 Wib.
Pilgub Riau putaran kedua yang hanya diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau yakni nomor 1 Herman Adullah-Agus Widayat (Hebat) dan nomor 2 Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman).
Usai penghitungan suara di TPS 2, RT3, RW2, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Sahidin mengatakan, untuk pasangan Hebat memperoleh 112 suara, sedangkan Aman hanya 39 suara.
"Yang batal ada 1 orang, sementara yang tidak memilih atau golongan putih lebih besar jumlahnya sekitar 50 persen lebih. Berdasar daftar pemilih tetap di TPS 2, jumlah pemilih 318 orang," katanya.
Salah satu warga yang tidak memilih Muhammad Soleh mengaku, apa yang diharapkan dari calon pemimpin Riau tidak sesuai dengan harapan. Sebab, dua calon yang menjadi kandidat sudah pernah menjadi pemimpin.
"Kalau Herman Adullah sudah pernah memimpin Kota Pekanbaru selama 10 tahun dan Annas Maamun sampai sekarang masih memimpin Rokan Hilir untuk periode kedua. Tidak ada yang bisa diharapkan dari mereka berdua. Jangan-jangan korupsi lagi seperti gubernur Riau yang terdahulu," katanya.
Zaini Ali, pengamat politik berpendapat, angka pemilih yang tidak memanfaatkan hak pilih atau golongan putih (golput) diperkirakan meningkat pada pilgub Riau putaran kedua karena euforia masyarakat sudah berkurang jauh dibandingkan putaran pertama.
"Kita merasakan kesunyian dan senyap berbagai kegiatan atau sosialisasi, baik yang dilakukan pasangan calon, partai politik pendukung maupun lingkungan masyarakat melalui lembaga," katanya.