Air kiriman PT SAGM diduga sebabkan 1.000 hektare lahan pertanian masyarakat di Inhil terancam mati

id PT SAGM, desa kuala sebatu, banjir

Air kiriman PT SAGM diduga sebabkan 1.000 hektare lahan pertanian masyarakat di Inhil terancam mati

Kondisi lahan perkebunan salah seorang masyarakat di Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir yang terdampak banjir. (ANTARA/dok)

Tembilahan (ANTARA) - Sebanyak 1.000 hektare lahan perkebunan dan pertanian milik masyarakat Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir, terancam mati akibat dampak operasi PT Setia Agrindo Mandiri (SAGM).

Kepala Desa Kuala Sebatu, Budi Rabu mengatakan ribuan lahan pertanian masyarakat terkena imbas diduga dari air kiriman PT SAGM, akibatnya 1.500 dari tiga ribu jumlah penduduk di desa tersebut kehilangan mata pencarian.

“Jumlah penduduk di desa kami sebanyak tiga ribu jiwa. Diperkirakan sekitar 1.500 masyarakat yang terkena imbas banjir itu sendiri,” ucap Budi kepada ANTARA melalui sambungan seluler.

Tidak hanya Desa Kuala Sebatu, dikatakan Budi, sejumlah desa yang berbatasan langsung dengan kawasan industri PT SAGM juga terdampak seperti desa Pasir Mas dan Desa Sialang Panjang.

“Desa kami berbatasan langsung di hulu dan hilir perusahaan. Selain Kuala Sebatu, Desa Pasir Mas dan Sialang Panjang juga terdampak,” tutur Budi.

Budi juga mengatakan, banjir yang terjadi tidak hanya berimbas pada lahan pertanian tapi juga masyarakat di desa Kuala Sebatu karena banjir menggenangi jalan poros hingga area pemukiman masyarakat.

Saat ini, kata dia, tinggi muka air yang merendam lahan perkebunan masyarakat mencapai satu meter. Dia khawatir kondisi banjir akan lebih tinggi mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Tinggi banjir bervariasi. Saat ini sudah mencapai satu meter. Belum tau nanti karena ini baru masuk musim penghujan,” ucapnya.

Budi mengungkapkan permasalahan banjir di desa Kuala Sebatu bukanlah hal yang baru karena sudah terjadi sejak lima tahun terakhir, namun sampai saat ini belum ada solusi untuk masyarakat.

Selaku Kepala Desa Kuala Sebatu, Budi berharap adanya kepastian dari pemerintah setempat untuk menuntaskan permasalahan banjir yang menggenangi desa yang dipimpinnya sehingga masyarakat dapat kembali produktif dengan bertani dan berkebun kembali.