Potensi besar anak muda Pekanbaru di bisnis kuliner

id Kuliner pekanbaru,Kota pekanbaru

Potensi besar anak muda Pekanbaru di bisnis kuliner

Pengusaha kuliner muda Pekanbaru. (ANTARA/Syafira Hasna)

Pekanbaru (ANTARA) - Kota Pekanbaru telah mencapai indikator sebagai kota metropolitan di tahun 2022. Hal ini tak bisa dipungkiri dengan banyaknya bisnis yang tersebar di berbagai sudut Kota Pekanbaru. Di antara bisnis yang mewarnai kehidupan perekonomian kota, anak-anak muda juga turut berperan, salah satunya di bidang makanan atau kuliner.

Pengusaha muda tersebut adalah Arif (36) di Pekanbaru pada Kamis (6/10). Bersama dengan istrinya Zura (36) yang bekerja sebagai dosen jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Riau, Arif membangun bisnis kue brownies. Bisnisnya ini bernama Brownies Azura yang sudah dirintis sejak tahun 2016. Terdapat tiga varian rasa, yakni Brownies Almond, Brownies Lumer, dan Brownies Cream Cheese.

Sebelumnya Arif merupakan karyawan sebuah bank swasta. Namun karena pekerjaannya dirasa sudah tidak cocok lagi, dan istrinya juga belum bekerja pada saat itu, maka mereka berinisiatif untuk membangun usaha bersama.

“Prinsipnya kan gitu kalau kita memang merasa nggak cocok lagi, daripada kita buang-buang waktu disana, kita juga nggak bakal berkembang kan, ya udah kita keluar, mengambil jalan yang berbeda,” jelas Arif.

Arif mendapatkan bahan-bahan untuk memproduksi kuenya dari berbagai tempat, mulai dari kedai-kedai di sekitar tempat produksi hingga ke supplier. Namun, untuk bahan yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti coklat, ia dapatkan dari distributor langsung.

Produk browniesnya ini biasanya dititipkan di toko oleh-oleh. Arif mengaku bahwa menjual secara langsung ke konsumen lebih sulit dibandingkan dengan menitipkannya di gerai. “Orang-orang juga udah kenal produknya kan di gerai oleh-oleh, ada di delapan belas gerai yang tersebar di Pekanbaru,” ungkapnya.

Sejak awal, Arif dan istrinya menonjolkan brand dalam bisnisnya. Menurutnya, sudah wajib makanan yang dibuat memiliki rasa yang enak, dan pemilihan segmen atau target pasar juga harus tepat.

“Karena makanan enak itu nggak mesti dari bahannya aja sebenarnya, cara buatnya gimana, cara mencampurkannya gimana itu ngaruh. Makanya ada satu produk yang sama, dua orang yang bikin dengan bahan yang sama, alatnya sama bisa beda rasanya,” terangnya.

Tips yang dilakukan Arif agar bisnisnya sukses adalah dengan berbenah. Jika ada produk lain yang lebih enak dan pemasarannya bagus, namun tidak memperbaiki usaha kita, maka konsumen akan berpaling ke produk lain dan dikhawatirkan akan susah kembali ke produk kita. “Jadi ya berbenah, perbaiki sistemnya, perbaiki cara penjualannya. Yang udah bagus dipertahankan, yang perlu diperbaiki, diperbaiki,” ujar Arif.

Kini, usahanya sudah berkembang pesat, yang awalnya hanya memproduksi enam ratus pieces per minggu, kini sudah mencapai dua ribu pieces per minggunya. Bisnisnya mereka jalankan yang dibantu dengan sebelas orang, dan produknya sudah tersebar di delapan belas gerai oleh-oleh di seluruh Pekanbaru. Produknya juga dipromosikan melalui akun Instagram @azurabakehouse.

Pengusaha kuliner muda Pekanbaru. (ANTARA/Syafira Hasna)

Arif berpesan untuk anak-anak muda di Pekanbaru, jika sudah memiliki ide dan passion di bidang wirausaha, maka realisasikan dan jalankan ide bisnis tersebut. Dan juga, jika sudah mulai membuka bisnis, jangan lupa untuk bergabung ke komunitas usaha UMKM. “Jangan berhenti belajar, karena di komunitas itu lebih banyak insight dan pelatihan-pelatihan UMKM, nanti terbantu,” pungkasnya.

Selain itu, terdapat juga pengusaha muda bernama Bayu (29). Ia beserta adiknya membuka usaha ayam geprek dengan nama Ayam Geprek Bang Juki. Usahanya ini mereka rintis sejak tahun 2019.

Peran orang tua sangat penting dalam merintis usaha yang dijalankan Bayu ini. Saat mulai COVID-19 melanda Indonesia, bisnisnya ini dilanda kerugian, baik dari segi pendapatan maupun pelanggan.

“Alhamdulillah setelah keluar dari suasana COVID-19 kami langsung meningkat omzet,” ujarnya.

Selain ayam geprek dan ayam goreng, bisnisnya ini juga menyediakan kentang goreng, chicken ball, chicken nugget, tahu, tempe, serta berbagai macam minuman.

“Kami berusaha menambah menu-menu yang menarik untuk pelanggan, yang pasti kualitas dan rasa, itu yang utama,” ungkapnya.

Bayu berpesan untuk anak-anak muda di Pekanbaru, jika ingin memulai bisnis harus percaya diri dan lakukan sesuai apa yang diinginkan.

Kuliner khas Riau tidak kalah lezat dengan makanan lain. Tidak ada salahnya bila anak-anak muda khususnya Pekanbaru memperkenalkan dan mempromosikan kuliner lokal khas daerah. Jangan sampai menu lokal khas Riau tertinggal dengan menu dari luar negeri dan daerah lain.