Melihat panen perdana Lobster di Lapas Pasir Pengaraian

id lapas pasir pengaraian,kemenkumham riau,kakanwil kemenkumham riau

Melihat panen perdana Lobster di Lapas Pasir Pengaraian

Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu bersama Kepala Lapas Pasir Pengaraian, Bahtiar Sitepu dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pekanbaru, Syahrioma Delavino saat panen lobster. (ANTARA/dok)

Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu bersama Kepala Lapas Pasir Pengaraian, Bahtiar Sitepu dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pekanbaru, Syahrioma Delavino,
Pekanbaru (ANTARA) - Tak ada yang mengira, lobster yang dikenal harganya cukup mahal ternyata berhasil dibudidayakan warga binaan Lapas Kelas IIB Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu. Panen perdana udang lobster ini menjadi istemewa karena dilakukan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu bersama Kepala Lapas Pasir Pengaraian, Bahtiar Sitepu dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pekanbaru, Syahrioma Delavino, Rabu sore (7/9).

Lapas Pasir Pengaraian menjadi lapas/rutan pertama di Riau yang berhasil membudidayakan lobster ini. Langkah berani diambil Kalapas Pasir Pengaraian dan Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Parlindungan H Simanjuntak yang memilih kegiatan pembinaan dengan modal yang cukup mahal ini.

"Kita tahu bersama, lobster ini bernilai ekonomis tinggi. Kami berharap ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi warga binaan saat kembali ke tengah-tengah masyarakat. Semoga bisa membuka lapangan kerja baru bagi WBP agar tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum," sebut Bahtiar Sitepu.

Baca juga: Imigrasi Dumai deportasi 12 WN Bangladesh ke negara asal

Kedatangan Kakanwil ke Lapas Pasir Pengaraian bukan hanya untuk panen lobster semata. Namun juga demi memberi semangat dan motivasi kepada jajaran dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.

Di aula lapas, Jahari berpesan untuk menjauhi narkoba dan pungutan liar. Masa depan bangsa bisa hancur apabila generasi sekarang tak memiliki integritas tinggi dan teracuni oleh narkoba.

"Tak bosan saya menyebut untuk jauhi narkoba. Karena, sekali saja kalian mencoba maka kalian akan sulit lepas dari jeratnya. Bertaubatlah dari sekarang, mari kita majukan bersama Pemasyarakatan yang kita cintai ini," kata Kakanwil.

Sudah banyak contoh pegawai yang rugi karena narkoba. Ada yang dimutasi ke tempat yang jauh, ada yang diturunkan pangkatnya setingkat, bahkan ada yang dipecat dan harus berhadapan dengan hukum.

Baca juga: Kantor Imigrasi Dumai tangkap 1 orang pembuat paspor gunakan identitas palsu

"Sayangi seragam kalian sebelum semua terlambat. Sayangi keluarga yang nafkahnya bergantung pekerjaan kita. Remunerasi Kemenkumham termasuk yang tertinggi diantara instansi lain. Sayangi dan syukuri itu semua," ingat Kakanwil lagi.

Terakhir, Jahari mengingatkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan lapas agar selalu kondusif. Laksanakan razia rutin, perlakukan WBP secara adil, dan jangan sekali-sekali memeras serta melakukan pungutan liar. Itu semua bisa menimbulkan konflik.

"Libatkan Humas dalam setiap kegiatan. Percuma kita kerja banyak, tapi kalau tidak dipublikasikan. Karena masyarakat tidak akan tahu, makanya manfaatkan media sosial untuk penyebarluasan informasi," tutup Jahari Sitepu yang sudah berpengalaman sebagai Kalapas dan Karutan diberbagai tempat di Indonesia ini.

Baca juga: Kemenkumham Riau usulkan 9.082 warga binaan dapat remisi HUT RI