Pekanbaru, 23/10 (Antara) - Perwakilan Komunitas Adat Terpencil (KAT) dari suku asli Pelalawan atau dikenal dengan Suku Petalangan Hendi Congman menyampaikan tuntutan beasiswa ke DPRD Riau.
"Anak kami di Pelalawan sekalahnya susah dan kalau ada beasiswa jangan kepada anak-anak yang berprestasi saja tapi juga pada anak kami yang tak mampu ini," kata Hendi Congman di Pekanbaru, Rabu.
Senada dengan suku Petalangan, Suku Sakai dari Siak juga menuntut beasiswa untuk anaknya yang kuliah di kedokteran salah satu Universitas Swasta di Riau. Ia mengaku kesulitan karena biaya kuliah anaknya per semester mencapai Rp 20 juta. Saat ini anaknya sudah semester tiga.
Masalah beasiswa dijawab oleh Johar Firdaus perlu juga dipikirkan kembali jika beasiswa tak hanya diperuntukkan bagi yang berprestasi, tapi juga yang tidak mampu secara ekonomi.
Sementara itu Komisi D yang membidangi pendidikan dan diketuai oleh Bagus Santoso mengatakan kalau beasiswa hanya untuk yang pintar saja, target Pendidikan tidak akan tercapai. Hal ini akan disampaikannya ke Biro Kesra dan kuangan Provinsi Riau.
Masih dari Komisi D Ilyas Labay menyatakan bahwa KAT sulit memperoleh beasiswa karena masalah administrasi seperti akte kelahiran dan surat nikah juga tidak ada. Oleh karena itu ia mengatakan akan membuat kegiatan nikah massal yang rencananya baru dilaksanakan di Dumai Desember 2013.
Selain masalah pendidikan, dua masalah utama yang disampaikan adalah masalah tanah dan infrastruktur. Masalah tanah menyoroti tidak adanya pengakuan tanah ulayat oleh pemerintah dan konflik bersama perusahaan yang beroperasi di wilayah-wilayah domisili KAT.
Masalah infrastruktur pada umumnya tentang akses jalan raya yang masih menyedihkan. Ada yang jalannya tidak beraspal dan ada juga yang masih bertanah gambut. Selain itu juga ada masalah pelabuhan yang disampaikan oleh perwakilan dari Pelalawan.
Zulkarnain Nurdin dari Komisi D menyatakan bahwa masalah tanah ulayat ini terjadi karena orang mengira di Riau ini tidak ada tanah ulayat. Orang mengira hanya di Sumatera Barat yang ada tanah Ulayat sehingga perusahaan-perusahaan seenaknya saja menyerobot lahan masyarakat.
Berita Lainnya
Tujuh komunitas adat suguhkan konser seni pada malam puncak Bele Kampung
05 April 2024 14:57 WIB
Libatkan komunitas adat, Bele Kampung kampanyekan cinta lingkungan melalui seni
01 April 2024 22:56 WIB
Budayawan hingga komunitas adat hadiri Bele Kampung Desa Wisata Buluhcina
31 March 2024 15:29 WIB
KPU Riau sosialisasikan cara nyoblos di masa pandemi kepada komunitas adat
01 November 2020 7:56 WIB
Pemkab Bengkalis Serahkan Sejumlah Bantuan Untuk Komunitas Adat Terpencil
08 August 2017 15:10 WIB
Dinsos Riau Bangun 54 Rumah Layak Huni Untuk Komunitas Adat
20 October 2016 21:28 WIB
Susahnya Membantu Komunitas Adat Terpencil, Dinsos Riau Harus Menyesuaikan Kebutuhannya
26 June 2016 19:50 WIB
Komunitas Adat Terpencil Di Riau Butuh Perhatian
23 November 2010 21:56 WIB