Pekanbaru (ANTARA) - Yayasan Begawai Riau Independen menggelar iven Bele Kampung di Desa Wisata Buluhcina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, selama tiga hari pada 1-3 April 2024 dengan mengangkat tema Birunya Langitku, Hijaunya Negeriku.
Adapun Bele (memelihara) Kampung (kampung) merupakan bentuk ritual yang terdiri dari berbagai kegiatan adat istiadat, serta doa-doa yang dilakukan oleh pemimpin adat atau suku. Tujuannya untuk membersihkan kampung dari hal-hal negatif (marabahaya). Khusus pada tujuh masyarakat adat di Riau, ritual Bele Kampung masih menjadi kegiatan adat yang cukup rutin dilaksanakan, yang mana dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan seni dan budaya tradisi nenek moyang.
"Secara umum latar belakang dari event Bele Kampung, karena sebagai makhluk hidup kita memiliki tempat tinggal masing-masing, artinya punya wilayah sendiri. Ibarat pepatah orang Melayu, tempat jatuh lagi dikenang apa tempat bermain. Sejauh-jauh Bangau terbang akan balik juga ke kubangan," kata Ketua Yayasan Begawai Riau Independen Benie Riaw dalam keterangan persnya, Ahad.
Dia menjabarkan orang Melayu di Riau masih tetap bisa bertahan dengan kearifan lokal dan mampu menjaga seisi kampung dari gempuran informasi dan teknologi. Bukan tidak terbuka terhadap teknologi, melainkan mereka bisa mempertahankan kearifan lokal di tengah tantangan tersebut.
"Kita merasa, bahwa di kampung itu kita memiliki tanah, hutan, sungai (tanah ulayat). Tapi faktanya sekarang semua itu seperti mimpi di siang bolong.
Berangkat dari sedikit latar belakang ini Yayasan Begawai Riau Independen dan didukung oleh Dana Indonesiana menggagas serta menggelar kegiatan Bele Kampong untuk mengajak kita semua rindu kampong, merawat kampong, jaga kampung (itulah Bele Kampong)," jelas pria yang akrab disapa Babe ini.
Sebagai penyelenggara, pihak Yayasan Begawai Riau Independen menilai bahwa Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, dianggap ideal untuk dijadikan sebagai lokasi event Bele Kampung. Selain lokasi yang sangat dekat dengan Kota Pekanbaru, di desa ini memiliki suasana perkampungan yang asri.
Sejauh ini, antusias warga setempat sangat tinggi terhadap kegiatan Bele Kampung tersebut. Hal ini sesuai harapan dan berbanding lurus dengan atmosfer di Desa Buluhcina.
Sementara itu, Art Director Event Bele Kampung, Fachrozi Amri mengungkapkan bahwa event Bele Kampung yang akan dilangsungkan selama tiga hari ini akan diisi dengan serangkaian acara.
Yakni pembukaan dan sarasehan pada 1 April 2024 yang diisi budayawan Riau Syaukani Al Karim dan Azwar, serta aktifis lingkungan dari Jikalahari Made Ali. Lalu dilanjut dengan coaching clinicpada 2 April 2024 yang diisi oleh akademisi atau etnomusikologihukmi, praktisi SoundSystem Tasrizon Saputra dan praktisi Lighting Deka, selanjutnya Lokakarya Tradisi yang berlangsung sejak 1-3 April 2024, berupa bazar tradisi yang memamerkan produk produk budaya dari masing-masing komunitas adat dan permainan rakyat. Lalu ditutup dengan konser lintas seni menampilkan tujuh komunitas adat, lima grup kontemporer Riau dan sejumlah penampilan ekspresi budaya lainnya pada tanggal 3 April 2024,” ungkap Rozi panggilan akrabnya.
Berita Lainnya
Kemenparekraf tingkatkan literasi keuangan dan bisnis pelaku usaha di desa wisata
31 October 2024 16:07 WIB
Sandiaga Uno sebut tiga desa wisata terbaik program KSW 5.0 miliki keunggulan
10 September 2024 16:24 WIB
Peneliti BRIN sebut wisata perdesaan upaya untuk pembangunan berkelanjutan
24 June 2024 15:57 WIB
Kemenparekraf RI beri bagi tiga desa wisata Sumbar pada 2024
10 June 2024 13:42 WIB
Tiga desa wisata unggulan di Sumbar masuk 50 besar ADWI 2024
27 May 2024 16:15 WIB
Digitalisasi desa wisata tumbuhkan sektor pariwisata di Lampung
16 March 2024 14:59 WIB
Universitas Prasetiya Mulya-ANTARA gali potensi Banyumas
01 March 2024 19:12 WIB
Ganjar Pranowo komitmen dorong pengembangan desa wisata
18 December 2023 12:19 WIB