Peru minta AS bantu hentikan masalah pesawat penyelundup kokaina

id Berita hari ini, berita riau terbaru, Kokain

Peru minta AS bantu hentikan masalah pesawat penyelundup kokaina

Ilustrasi - Hasil tangkapan paket kokaina oleh pihak keamanan Amerika serikat. (ANTARA/REUTERS/Mike Blake/aa.)

Lima (ANTARA) - Peru ingin sesegera mungkin mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk membantunya mengatasi masalah pesawat yang menyelundupkan kokaina saat budidaya koka sedang berkembang, kata kepala anti narkoba negara Andes itu, Rabu (13/7).

Peru telah mengupayakan kesepakatan dengan Amerika Serikat sejak Maret untuk mendapat dukungan, yang bersifat "tidak mematikan", dalam mencegat pesawat yang mengangkut obat-obatan terlarang.

Peru merupakan salah satu produsen kokaina top dunia.

Dukungan penanganan penyelundupan obat terlarang untuk Peru itu pernah ada.

Tetapi AS menangguhkan programnya itu dua dekade lalu ketika Angkatan Udara Peru secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat setelah mengira pesawat itu milik pengedar narkoba. Insiden itu menewaskan dua warga AS.

Upaya untuk menggusur perkebunan koka --tanaman yang digunakan untuk membuat kokaina-- telah dirusak oleh peningkatan permintaan global akan obat tersebut, kata kepala badan anti narkoba nasional Peru (DEVIDA) Ricardo Soberon pada sebuah konferensi.

Dia mengatakan bahwa sudah waktunya untuk meninjau kembali "prinsip tanggung jawab bersama".

"Proses (pencapaian kesepakatan dengan AS) sekarang benar-benar salah satu negosiasi bilateral penting. Kementerian Luar Negeri Peru sudah menanganinya, jadi kami berharap bisa menyelesaikannya sesegera mungkin," kata Soberon.

Produksi koka di Peru sebagian besar tumbuh di sepanjang perbatasan dengan Brazil di Ucayali, wilayah tempat tanaman daun koka tumbuh hampir enam kali lipat dalam dua tahun, dan bertambah 10.229 hektar pada 2021, ungkap Soberon.

Dia menambahkan, pertumbuhan tanaman daun koka di Peru diperkirakan meningkat pada 2021, meski angka resminya belum dipublikasikan. Pada 2020, Peru memperkirakan ada 61.700 hektar tanaman daun koka.

Soberon berencana melakukan kunjungan ke Washington pada Agustus atau awal September tahun ini untuk bertemu dengan pihak Departemen Luar Negeri AS guna membahas masalah peredaran kokaina di negaranya.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Lima belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Baca juga: Bareskrim Polri kirim tim asistensi buru pelaku pembuang kokain di Anambas

Baca juga: Polisi Kolombia Menyita Tujuh Ton Kokain Di Kebun Pisang


Sumber: Reuters