Ekuador turunkan harga bensin dan solar untuk redakan protes

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara

Ekuador turunkan harga bensin dan solar untuk redakan protes

Pendemo melakukan aksi protes anti-pemerintah pada Kamis (23 Juni 2022) di tengah kebuntuan antara pemerintahan Presiden Guillermo Lasso dan demonstran pribumi yang menuntut daikhirinya penetapan masa darurat di Quito, Ekuador. (ANTARA FOTO/REUTERS/Santiago Arcos/wsj/UY)

Quito (ANTARA) - Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Minggu mengatakan akan menurunkan harga bensin dan solar sebagai upaya mengakhiri gelombang protes anti pemerintah selama hampir dua pekan.

Aksi-aksi demonstrasi yang dimulai pada 13 Juni itu diwarnai kekerasan dan telah menewaskan enam orang.

Para demonstran, sebagian besar adalah penduduk asli Ekuador, menuntut berbagai hal, termasuk penurunan harga bahan bakar dan makanan.

Lasso, yang hubungannya dengan majelis nasional memburuk selama gelombang protes, telah mencabut aturan keamanan.

Dia juga mengumumkan subsidi pupuk dan pengampunan utang.

Pemerintahnya akan menemui kelompok-kelompok penduduk asli pekan ini.

Pemimpin organisasi masyarakat asli CONAIE, Leonidas Iza, pada Minggu menyebut harga bensin dan masalah-masalah lain sebagai hal yang belum terselesaikan dan bertekad untuk terus berdemonstrasi sampai semua persoalan itu selesai.

"Saya putuskan untuk menurunkan harga bensin ekstra dan Ecopais (produk bensin) sebesar 10 sen per galon dan juga solar sebesar 10 sen per galon," kata Lasso.

Lasso menetapkan harga bensin ekstra 2,55 dolar (Rp37.742) per galon dan solar 1,9 dolar pada Oktober tahun lalu, yang memicu serangkaian protes.

Meski diturunkan 10 sen, harga bensin ekstra dan solar per galon masih lebih tinggi daripada yang diminta CONAIE.

Produksi minyak Ekuador telah anjlok lebih dari separuhnya akibat penutupan jalan dan vandalisme selama gelombang protes, kata kementerian energi.

"Produksi minyak berada pada level kritis. Hari ini ada penurunan lebih dari 50 persen," kata kementerian. "Selama 14 hari demonstrasi, negara Ekuador tidak menerima pemasukan sekitar 120 juta dolar."

Sebelumnya, Ekuador menghasilkan sekitar 520.000 barel minyak per hari.



Baca juga: China akan pangkas harga bahan bakar eceran bensin dan solar

Baca juga: Pasca-kerusuhan, harga bensin eceran di Wamena naik jadi Rp80 ribu perliter


Sumber: Reuters