Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau mendirikan lima posko cek poin antisipasi masuknya sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), jelang hari Hari Raya Kurban di wilayah setempat. Terutama untuk memantau lalulintas sapi kurban ke Riau dari provinsi tetangga.
"Lima posko cek poin ini didirikan di perbatasan antar provinsi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Faralinda Sari di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan lima posko tersebut antara lain di Rokan Hilir dan Rokan Hulu, yang berbatasan langsung dengan Sumatra Utara.
Selanjutnya, di 13 Koto Kampar yang berbatasan dengan Sumatra Barat lalu di Kuantan Singingi (Kuansing) dan di Selensen, Indragiri Hilir yang merupakan jalan masuk dari Lampung dan Jawa.
"Di setiap posko ada petugas yang disiapkan tiga orang guna memeriksa kendaraan yang mengangkut hewan dari luar provinsi, jika dokumennya tidak lengkap akan diminta putar arah," katanya.
Memang saat ini Riau sangat ketat untuk lalulintas perdagangan sapi, apalagi setelah didapatinya tiga wilayah setempat yang terjangkit penyakit kuku mulut. Namun demikian bukan berarti perdagangan sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhenti, hal ini tetap bisa berjalan sesuai prosedur.
"Masih diperbolehkan beli sapi di luar provinsi yang tidak ada kasus PMK, dengan syarat pengurusan rekomendasi pemasukan hewan ternak, di DPMPTSP Riau, ada perizinan rekomendasi pemasukan ternak antar provinsi," katanya.
Selain itu, harus ada surat keterangan kesehatan hewan, hasil uji lab serta tidak ada kasus PMK di 30 hari terakhir.
"Di Sumatera ini, tinggal Bengkulu yang belum ada kasus PMK, di daerah lain sudah termasuk Riau makanya kita dirikan posko cek poin," katanya.
Perlu diketahui berdasarkan data dinas peternakan ketersediaan atau stok hewan kurban, baik sapi, kerbau dan kambing di Provinsi Riau untuk menghadapi hari raya Idul Adha 1443 Hijriyah hanya 30 persen atau 12 ribu ekor lebih dari total kebutuhan sekitar 42 ribu ekor.
Kondisi ini tentu menyulitkan masyarakat mencari sapi untuk hewan kurban hari raya Idul Adha. Kondisi itu diperparah provinsi tetangga yang selama ini diandalkan bisa mensuplaisapi kurban, wilayahnya positif Penyakit Mulut dan Kuku hewan ternak.
Berita Lainnya
Konsumsi susu mentah berpotensi risiko penularan virus influenza dari sapi
16 December 2024 11:48 WIB
Tujuh tantangan penguatan produksi susu sapi lewat koperasi
10 December 2024 10:44 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Kementan lakukan inventarisasi lahan sapi di Sulawesi dukung investasi Vietnam
31 October 2024 16:37 WIB
10 tersangka pencurian sapi di Rohul diringkus
29 October 2024 10:16 WIB
Maraknya pemain judi online hingga dampak buruk alergi susu sapi bagi anak
26 June 2024 9:53 WIB
JMSI Riau bagikan daging kurban di Pekanbaru, sapi sempat kabur sebelum disembelih
20 June 2024 20:01 WIB
DLH Kampar sembelih empat sapi
20 June 2024 19:34 WIB