Pekanbaru (ANTARA) - Berbagai kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Perkebunan Nusantara V di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau menjadikan semangat Hari Kebangkitan Nasional sebagai momentum yang tepat untuk terus memacu, membangkitkan, dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.
Hal itu selaras dengan semangat peringatan Harkitnas ke-114 tahun 2022 yang mengusung tema "Ayo Bangkit Bersama"
"Harkitnas ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua, terutama para pengusaha kecil di bawah naungan PT Perkebunan Nusantara V untuk bangkit dan berkembang bersama pasca pandemi," kata Suwardi (53), Jumat (21/5/2022).
Suwardi adalah salah satu mitra usaha mikro kecil (UMK) PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V), anak usaha Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang ada di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau. Dia juga adalah salah satu pelopor di kampungnya dalam memulai usaha ternak lele di Desa Sialang Kubang, Kabupaten Kampar, Riau melalui Koperasi Unit Desa (KUD) Lele Mutiara.
Bersama para koleganya, Kelompok Lele Mutiara menjadi salah satu mitra binaan PTPN V yang paling terdampak akan pandemi. Bagaimana tidak, usaha utamanya yang fokus pada pembenihan lele terpukul sesaat mereka baru saja menjalankan usaha tersebut pada 2019 silam. Akan tetapi, Suwardi mengatakan PTPN V terus memberikan pendampingan hingga akhirnya mereka berhasil mengarungi badai pandemi dengan tetap tumbuh secara positif.
"Sekali layar terkembang, pantang surut ke tepian," katanya merujuk peribahasa lokal setempat yang ia jadikan pembakar semangat.
Alhasil, pinjaman tahap pertama sebesar Rp500 juta pada awal 2019 silam berhasil diselesaikan tepat waktu. Selanjutnya, awal tahun ini PTPN V kembali menyalurkan bantuan sebesar Rp750 juta kepada Kelompok Lele Mutiara. Saat ini, Suwardi mengaku Kelompok Lele Mutiara memiliki sedikitnya 80 kolam pembenihan.
Dalam sekali panen, tak kurang 100.000 benih lele mampu dipasarkan. Sementara dalam setahun, ia mengatakan kelompoknya bisa melakukan hingga 7 kali panen, dengan pendapatan kotor mencapai Rp800 juta.
Tak hanya Lele, PTPN V juga memiliki beragam kelompok mitra lainnya yang terus tumbuh dan berkembang meski sempat dihantam gelombang pandemi berkepanjangan.
Mulai dari kelompok ayam pedaging, peternakan sapi, hingga kelompok mitra UMKM produsen peralatan panen perkebunan kelompok usaha bersama (KUB) Mola Jaya Bersama. Untuk kelompok terakhir, mereka bahkan berhasil mencatatkan omzet hingga Rp4 miliar dari kontrak karya sebagai pemasok utama peralatan panen setiap unit usaha kebun PTPN V. Kontrak itu adalah bagian dari visi PTPN V memenuhi 100 persen tingkat komponen dalam negeri atau TKDN.
Ketua KUB Mola Jaya Bersama, Desrico bersyukur telah menjadi bagian dari mitra PTPN V. Dengan pembinaan yang berkesinambungan, RJS turut berhasil mengantongi sertifikasi SNI untuk dua produk peralatan panen saat badai pandemi medio 2020 lalu.
Kini, dia bersama ratusan pandai besi yang telah puluhan tahun menekuni bidang tersebut mengatakan momentum Hari Kebangkitan Nasional 2022 akan menjadi pelecut semangat UMKM yang berada jauh di pelosok desa untuk berkontribusi luas bagi negara.
“Kami punya mimpi besar agar produk yang kami hasilkan setidaknya bisa bersaing dengan produk impor yang membanjiri pasar. Kami berharap, Harkitnas adalah momentum tepat untuk Bangkit Bersama," tuturnya.
Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa, menegaskan bahwa Harkitnas menjadi momen penting bagi PTPN V dalam menjaga semangat untuk terus konsisten dalam memperjuangkan pemulihan ekonomi.
“Sebagi perusahaan milik negara, kita sepakat bahwa Harkitnas adalah semangat yang menginspirasi kita semua. Kita harus terus membangkitkan optimisme dan memperkuat kebersamaan dalam memulihkan ekonomi Indonesia,” kata Jatmiko.
Hingga saat ini tercatat tak kurang dari 4.602 UKM di Riau telah menjadi mitra binaan PTPN V. Perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat ekonomi kerakyatan yang diwujudkan dengan menggulirkan dana pinjaman lunak hingga Rp93 miliar melalui program kemitraan.