Pekanbaru (ANTARA) - Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Mulia Nauli mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan kepada Kader bertugas di 290 Posyandu di wilayahnya guna mendorong upaya percepatan penuntasan prevalensi ketengkesan(stunting) di Riau yang kini mencapai 22,3 persen itu.
"Pendampingan diberikan sebagai bentuk komitmen perusahaan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam menurunkan kasus stunting atau anak kerdil di Riau," kata Mulia Nauli dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan, menurunkan kasus stunting di Riau selain mencari penyebabnya dari kasus per kasus, juga harus memikirkan pencegahan hingga jangka panjangnya. Untuk itu, peran kader Posyandu sangat diperlukan.
Menurutnya, keberadaan kader Posyandu akan lebih maksimal jika mereka diberikan penguatan terutama berkaitan dengan pengetahuan terkait gizi bagi ibu hamil dan anak balita sehingga saat di lapangan mereka akan mampu mengedukasi para ibu untuk merawat balita dan memberikan asupan gizi yang baik.
"Pendampingan dari PT RAPP bagi kader di 290 Posyandu itu akan dilakukan khususnya tersebar di lima wilayah di sekitar operasional perusahaan," katanya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari program perusahaan bubur kertas ini sebelumnya. Dan sekarang tetap akan dilanjutkan sesuai arahan Presiden Jokowi terkait PP No 71/2021 tentang percepatan penurunan kasus stunting di Tanah Air.
"Sesuai arahan Pak Presiden Joko Widodo yang menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024, maka setiap tahunnya perlu terjadi penurunan sekitar 3 persen. Kami pun optimistis kasus stunting di Riau bisa terus turun," katanya.