Tanjungpinang (ANTARA) - Seorang ayah dan anak meninggal dunia akibat kecelakaan kapal pompong yang tenggelam saat menjaring ikan di Perairan Pulau Basing, Tanjungpinang, Kepri.
Kedua korban warga Tanjung Siambang, Pulau Dompak tersebut dilaporkan hilang oleh warga setempat kepada Kantor SAR Tanjungpinang, sejak Kamis (24/2).
"Dari informasi warga, keduanya pergi melaut sejak pagi, namun hingga malam hari tak kunjung pulang ke rumah," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Slamet Riyadi, Sabtu.
Atas laporan tersebut, katanya, tim SAR gabungan langsung turun ke lokasi kejadian kecelakaan guna melakukan pencarian terhadap kedua korban.
Slamet menjelaskan jenazah kedua korban ditemukan pada hari yang berbeda.
Baca juga: Satu penumpang ditemukan hidup saat kebakaran feri di Yunani, 11 hilang
Jenazah sang anak Nur Alam (16) ditemukan Jumat (25/2), sementara ayahnya Mustafa (41) ditemukan Sabtu (26/2).
"Jenazah keduanya ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian," ungkap Slamet.
Lanjut Slamet menyampaikan jenazah keduanya sudah diserahkan ke rumah duka. Dengan ditemukannya jenazah kedua korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.
Slamet turut mengimbau kepada masyarakat nelayan agar selalu berhati-hati turun melaut, terutama pada saat kondisi cuaca ekstrem.
"Upayakan bawa jaket pelampung, alat komunikasi, dan bahan bakar yang cukup kalau melaut," katanya.
Baca juga: Identitas diduga awak kapal ditemukan terapung akhirnya terungkap
Ayah dan anak tewas dalam kecelakaan kapal di Kepri
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah nelayan korban kapal pompong tenggelam di Pulau Basing, Tanjungpinang, Kepri, Sabtu (26/2). (ANTARA/HO-SAR Tanjungpinang)
