Gubernur Berang Seperti Susno
Pekanbaru (Antarariau.com) - Keputusan pemerintah yang berencana memindahkan tempat penyelenggaraan ISG 2013 itu membuat Gubernur Riau, H.M Rusli Zainal berang. Se-marah Susno Duadji ketika tim eksekutor menerobos masuk ke rumahnya di Jawa Barat untuk menahannya yang lagi 'galau'. Galau karena harapan menjadi legislator mulai di depan mata. Namun terhambat kasus korupsi yang terus membelitnya dengan erat.
Jika Susno menilai eksekutor semena-mena, demikian halnya Rusli Zainal, menilai opsi pemindahan "Islamic Solidarity Games (ISG)" III merupakan isyarat bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo tidak menghargai usaha Riau untuk mempersiapkan ISG 2013 selama ini hingga membuat keputusan sepihak
Pembatalan sepihak itu, demikian Rusli, merugikan panitia daerah dalam hal pertanggungjawaban karena sejak empat bulan lalu, panitia daerah sudah merekrut lebih dari 4.000 liaison officer (LO). Selain itu, panitia daerah ISG 2013 juga telah menyiapkan sebanyak 825 penerjemah bahasa Inggris, Arab, dan Prancis.
Belum lagi perbaikan berbagai arena-arena yang sudah memakan anggaran daerah dengan jumlah tidak sedikit.
Para legislator di DPRD Riau juga telah menyetujui untuk mengalokasikan Rp45 miliar guna keperluan persiapan ISG 2013, termasuk untuk perbaikan arena dan pelaksanaan di hari penyelenggaraan.
"Harusnya Menpora memberikan solusi. Kami sedang melakukan persiapan lahir batin selama tiga tahun, tapi semuanya seperti tidak ada dihargai sama sekali oleh Menpora," kata Rusli.
Ketegangan antara Menpora dengan Gubernur Riau berlangsung cukup lama, sebelum akhirnya menghasilkan dilakukannya rapat koordinasi yang diikuti oleh beberapa kementerian, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan panitia nasional penyelenggaraan ISG.
Layaknya upaya eksekusi Susno, yang pada akhirnya antara pihak Kejagung dengan patinggi Polri menggelar pertemuan untuk memutuskan sesuatu yang memang cukup berat untuk diputuskan. (bersambung)