Duri, (antarariau.com) - Dua dari tiga korban pipa bocor Pematang Ibul yang dievakuasi ke Duri, kabupaten Bengkalis, Provisi Riau, yaitu Alfi (8) dan Adiyta (2) sudah berangsur pulih dan telah diantar ke rumah mereka di Pematang Ibul.
“Anak kami mendapatkan pelayanan medis yang baik,” kata Muhamad Ali, ayahanda dari Alfi yang juga Kepala Sekolah SD 016 Simpang Poros. Sedangkan Yanus (4o thn), tadi siang telah diperiksa oleh dokter spesialis mata RS Duri. Menurut hasil pemeriksaan dan observasi, mata Yanus normal dan diperbolehkan istirahat di rumah.
CPI menyatakan kondisi darurat operasi pada 5 Februari 2013 kemarin setelah mendapatkan laporan adanya tumpahan minyak mentah di dekat salah satu pipa CPI yang berlokasi di depan kantor kepala desa Pematang Ibul di jalan raya Bangko – Dumai kecamatan Bangko Pusako kebupaten Rokan Hilir.
CPI menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan terutama untuk mengatasi dampak kecelakaan ini kepada masyarakat sekitar dengan melakukan langkah-langkah cepat antara lain membawa 7 korban pipa bocor ke klinik terdekat di Bangko camp dan merujuk 3 dari 7 korban tersebut ke RS CPI di duri. Sedangkan 4 orang lainnya yaitu Arados (26thn), Erik Tison(17thn), Ariyanto(23thn) dan Herlina (52 thn) diperbolehkan pulang.
Tim darurat CPI bersama aparat desa menginventarisasi rumah penduduk, tanaman, dan harta benda lainnya yang terkena paparan minyak dan data ini akan digunakan untuk proses lebih lanjut. Setelah inventori akan dilakukan pembersihan pada rumah dan lahan tersebut. Penduduk yang rumahnya terkena tumpahan minyak saat ini sebagian besar tinggal di rumah kerabat masing-masing dan satu keluarga tinggal di dalam camp CPI di Bangko.
Untuk menghentikan tumpahan minyak dan memperbaiki pipa yang pecah, tim darurat CPI sudah melakukan pemasangan penjepit (clamp) dan mengelas permanen pipa yang pecah. Sedangkan pembersihan lokasi dilakukan dengan membuat tempat penampungan minyak sementara dan menyedot minyak yang tumpah serta mengembalikannya ke stasiun pengumpul (Gathering Station) terdekat. Kepastian penyebab kejadian dan volume minyak mentah yang tumpah masih dalam tahap penyelidikan.
Jarak dari pipa yang bocor ke rumah penduduk sekitar 9 – 10 meter, hal ini membahayakan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar pipa minyak apabila terjadi kebocoran seperti kejadian diatas. CPI menghimbau semua pihak agar tidak mendirikan bangunan atau berkegiatan di dalam batas (clearing limit) fasilitas operasi minyak dan gas bumi milik Negara ini demi keselamatan bersama.