Pekanbaru (ANTARA) - Manajemen Universitas Riau (Unri) membekali 72 dosen berasal dari 36 program studi tentang kemampuan menyusun rencana pembelajaran semester melalui lokakarya pendidikan berbasis hasil, kasus, dan proyek dasar.
"Pelaksanaan 'workshop' (lokakarya) ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pencapaian indikator kinerja utama (IKU) universitas dalam merealisasikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada penyetaraan mata kuliah dan akreditasi nasional maupun internasional," kata ketua penyelenggara kegiatan itu,Yenita Roza,di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan 72 dosen itu para koordinator prodi, koordinator kurikulum, dan koordinator jurusan.
Ia menyebutkan pada kegiatan ini dijelaskan tentang perbedaan antara metode pembelajaran berbasis kasus dan berbasis proyek serta cara menyusun RPS, untuk mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
"Sebelumnya,Unrijuga telah melaksanakan pelatihan terkait yang sama, namun dari kegiatan tersebut, masih ditemukan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kurikulum ini. Oleh sebab itulah, Unrimemfasilitas lokakarya lanjutan untuk meningkatkan pemahaman lebih lanjut kepada peserta," katanya.
Ia mengharapkan mereka mampu mengimplementasikan kemampuannya setelah mengikuti pelatihan lanjutan itu.
"Kita berharap, prodi-prodi bisa memasukkan kurikulumnya secara lengkap dengan RPS dalam aplikasi yang telah disediakan, sehingga dapat mempermudah pengelola prodi dalam mendokumentasikan kurikulum yang telah disusun," katanya.
Pada kegiatan ini, peserta diberikan kesempatan menampilkan RPS yang sudah dibuat serta didiskusikan untuk menyamakan pemahaman.
"Kegiatan ini sangat membantu dalam memperbaiki dan menyempurnakan RPS yang telah dibuat sebelumnya," kata doktor lulusan Kansas State University untuk bidang Curriculum and Instruction (Educational Technology and Computer Education).
