Ketua LSM Dilapor Atas Aksi Tipu Kontraktor

id ketua lsm, dilapor atas, aksi tipu kontraktor

Bagansiapiapi (antarariau.com) - Susanto alias Akiong (35), oknum ketua LSM di Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir dilaporkan oleh sejumlah kontraktor atas perbuatannya melakukan aksi penipuan terhadap kontraktor dengan iming-iming mendapakan proyek penunjukan langsung.

"Peringkusan Akiong berlangsung di halaman kantor Bupati Rokan Hilir atas dugaan telah melakukan penipuan oleh sejumlah kontraktor yang menjadi korban penipuan tersebut langsung menggiring sekaligus melaporkan Akiong ke Mapolsek Bangko," kata Hendri seorang saksi mata di Bagansiapi-api, Jumat.

Sebelum membawa ke Mapolsek, sejumlah kontraktor terlihat memberikan bogeman mentah ke arah wajah Akiong yang menyebabkan wajah Akiong lebam-lebam.

Akiong yang dikenal sebagai Ketua LSM Jaringan Bhayangkara Rokan Hilir itu ditemukan sejumlah kontraktor yang merasa dibohongi saat Akiong berada di kantor Bupati Rohil untuk suatu keperluan. Tanpa menunggu aba-aba, sejumlah kontraktor tersebut langsung meringkus Akiong.

Di saat menggiring Akiong ke Mapolsek Bangko itulah Akiong dihadiahi bogeman mentah oleh para kontraktor yang merasa sakit hati terhadapnya.

Menurut Hendri yang ditemui di Mapolsek Bangko usai melaporkan Akiong memaparkan, aksi penipuan Akiong berawal ketika sejumlah kontraktor yang tergabung dalam tim pemenangan Bupati Rokan Hilir H Annas Maamun pada Pilkada yang lalu dijanjikan mendapatkan pekerjaan proyek tahun 2011 dengan sistem penunjukan langsung (PL) dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Rohil melalui perantaraan Akiong.

Mendengar hal tersebut para kontraktor percaya apalagi melihat kapasitas seorang Akiong yang relatif dekat dengan salah seorang anak bupati dan Bupati H Annas Maamun sendiri. Tak ayal kesempatan itu digunakan Akiong untuk meraup uang dari kontraktor dengan janji-janji muluk bahwa kontraktor akan diberi pekerjaan PL tersebut.

Setelah menjanjikan pekerjaan proyek, Akiong tidak segan-segan meminta uang kepada kontraktor dengan kata lain sebagai uang kontrak yang dibuat. Uang kontrak I sebesar Rp3,5 juta dan uang kontrak II sebesar Rp1,5 juta, bahkan Akiong juga meminta fee sebesar 10 persen dari pagu anggaran proyek yang dikerjakan oleh kontraktor.

"Makanya total yang diminta Akiong per satu orang kontraktor tidak kurang dari 5 juta, belum termasuk fee sebesar 10 persen dari pagu anggaran. Sedangkan kontraktor yang dijanjikan proyek tersebut berjumlah sekitar 63 orang kontraktor. Namun ketika kami konfirmasi kepada pihak Binamarga, ternyata pekerjaan proyek tersebut tidak ada. Selain itu uang pembayaran proyek dikatakan sudah habis. Inilah yang membuat kami merasa dibohongi oleh Akiong, sementara uang telah kami serahkan pada Akiong dan pekerjaan sudah selesai 100 persen. Sedangkan biaya pengerjaan, semua ditanggung kontraktor," kata Hendri.

Ditambahkan Hendri, proyek-proyek yang dikerjakan pihak kontraktor tersebut bernilai total lebih kurang Rp3 miliar seperti halnya proyek pengerjaan jalan, box culver serta bak air dan proyek-proyek lainnya di lingkungan Bina Marga Rohil. "Sudahlah Akiong meminta uang, proyek yang dijanjikan ternyata tidak ada dan uang tidak dibayar oleh pemerintah sama sekali, sedangkan proyek sudah selesai dikerjakan konraktor. Siapa yang tidak dongkol seperti ini," kata Hendri mengungkapkan kemuakannya.

Terduga Akiong yang dikonfirmasi langsung usai dirinya dilaporkan para kontraktor mengatakan kalau para kontraktor tersebut tidak memiliki kesabaran menunggu pencairan dana. "Mereka tidak sabar saja. Cobalah sabar sedikit, tidak akan kejadian seperti ini," katanya. Dia juga mengaku sejumlah uang sudah diterimanya dari kontraktor, namun dia enggan menjelaskan lebih jauh atas kasus yang menimpanya.

Kapolsek Bangko Kompol Hamrizal Nasution yang dihubungi membenarkan adanya laporan pihak kontraktor tersebut.

"Memang ada tadi sejumlah kontraktor yang melapor dan sudah kita terima. Cuma ini belum jelas dan masih perlu pendalaman lagi. Siapa yang bisa memastikan dia menipu. Kalau sudah ada fakta-fakta hukumnya nanti baru kita naikkan kasusnya," kata Kapolsek Bangko.