Sopir Truk Pemicu Kerusakan Jalan Inhu

id sopir truk, pemicu kerusakan, jalan inhu

Rengat, (antarariau.com) - Sejumlah ruas jalan di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau kini banyak yang berlubang. Pemicunya sopir truk yang kurang bertanggung jawab dengan membawa kendaraan melebihi tonase muatan sumbu terberat yang diperkenankan untuk melewati badan jalan tersebut.

"Truk-truk ini membawa hasil perkebunan dan bahan galian tanpa mengindahkan batas muatan kendaraan yang diperkenankan untuk melewati badan jalan tersebut," kata Erpandi Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Inhu di Rengat, Senin.

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau telah berupaya keras memperingatkan semua pemilik usaha transportasi darat agar mematuhi aturan penggunaan jalan.

"Pihak Dishub telah memberikan beberapa kali teguran kepada pemilik usaha transportasi,agar truk tetap menjaga kapasitas muatannya," ujarnya.

Dikatakannya, setiap truk-truk yang melewati jalan Propinsi,jalan negara,jalan kabupaten di Indragiri Hulu selalu di peringatkan untuk mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga tidak merusak jalan yang ada.kegiatan ini terus dilakukan oleh pihak Dishub baik itu berupa pengukuran kir, timbangan dan pengawasan lainnya,bahkan ditempatkan petugas dibeberapa pos penjagaan.

Namun apa yang terjadi, masih banyak pengusaha transportasi yang membandel,tetap tidak mengindahkan peringatan tersebut,hingga beberapa ruas jalan hancur, ruas jalan rusak berat tidak bisa dilewati oleh kendaraan biasa.lebih diperparah pada musim hujan, jalan becek, berlumpur, sementara pada musim panas butiran debu beterbangan merusah pemandangan.

Seperti yang dikatakan oleh Lela (30) saat terjebak melewati jalan Pematang Reba tepatnya di jalan lintas Timur simpang tugu patin yang lagi rusak parah,bahwa dibeberapa titik dikabupaten Inhu jalan sangat memperihatinkan dapat menimbulkan kerawanan.

"Saya terjebak tidak bisa lewat,akibat antri,banyak truk-truk yang lewat jalan di Inhu ini melebihi kapasitas muatan,seperti truk yang bermerek SK,bermerek KS,"terangnya.

Dikatakan Lela,hampir puluhan mobil- mobil bertonase tinggi itu melewati jalan lintas timur,tiap harinya,bahkan ada juga yang lewat jalan utama Rengat,sementara perbaikan yang dilakukan oleh Perusahaan Multi belum kunjung tuntas.

"Teguran bukan saja berbentuk tulisan, namun hendaknya perusahaan itu dicabut izinnya atau juga dibuatkan jalan baru khusus dilewati oleh truk bertonase tinggi,"jelasnya.

Bukan di tugu simpan patin saja yang rusak,akan tetapi di jalan menuju pekanbaru,jalan menuju Tembilahan dan menuju Jambi terdapat banyak titik yang rusak,lebih parah lagi dibeberapa titik di pusat kota Pematang Reba juga terlihat rusak berat,seperti didepan Sekolah Akademi Perawat, di depan SMAN 1, di depan sekolah MAN dan di jalan Seminai.

Jika tidak segera dilakukan perbaikan bukan saja berakibat jalan putus sehingga transportasi terganggu akan tetapi terjadi laka lantas yang dapat mengancam nyawa warga.

Sebaiknya Pemkab Inhu melakukan perbaikan dengan menggunakan dana APBD untuk perbaikan jalan tersebut,kan malu sebagai Kota kabupaten yang memiliki PAD tinggi namun belum bisa mengatasi hal seperti ini," kata Lela. (Asri)