Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keberhasilan pengembangan Bioavtur J2.4 menjadi momentum bagi kemajuan riset dan inovasi di dalam negeri.
"Kita patut berbangga bahwa kita dapat menyaksikan keberhasilan anak bangsa yang dapat mewujudkan pembuatan Bioavtur atau J2.4 yang juga telah diuji terbangkan dengan menggunakan pesawat CN235-220 milik PT Dirgantara Indonesia," kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pemerintah proyeksikan nilai pasar bahan bakar nabati bioavtur J2.4 capai Rp1,1 triliun
Keberhasilan tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi peningkatan kontribusi biofuel bagi sektor transportasi udara, penguatan ketahanan energi nasional, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menko Airlangga mengatakan keberhasilan uji terbang Bioavtur memberikan kepercayaan tinggi terhadap kemampuan Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya domestik, khususnya minyak sawit, untuk membangun kemandirian energi nasional.
"Melalui terobosan ini diharapkan dapat berdampak pada pengurangan ketergantungan energi dari impor, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Menko Airlangga.
Baca juga: BPPT Kembangkan Minyak Kelapa Jadi Bioavtur
Menurutnya, berdasarkan potensi pasar Bioavtur J2.4 yang dapat mencapai sekitar Rp1,1 triliun per tahun, inovasi tersebut perlu didukung dengan kebijakan fiskal, baik melalui kebijakan perpajakan maupun dana riset dalam rangka peningkatan keekonomian Bioavtur J2.4. Ia berharap bahwa ke depannya Bioavtur J2.4 juga dapat diujiterbangkan pada pesawat-pesawat komersial sehingga potensi pasar bahan bakar hasil inovasi anak bangsa dapat terus dikembangkan.
"Upaya pemerintah dalam pengembangan J2.4, keberhasilan katalis merah putih dan keberhasilan uji terbang J2.4, merupakan momentum yang perlu dikomunikasikan dan mendapat perhatian dari semua stakeholders terkait serta masyarakat luas," kata Menko Airlangga.
Indonesia sebagai produsen terbesar kelapa sawit menguasai sekitar 55 persen pangsa pasar sawit dunia.Oleh karena itu pemerintah berkomitmen untuk mendukung program B30 pada 2021 dengan target alokasi penyaluran sebesar 9,2 juta kilo liter.
Baca juga: Pertamina kembangkan Bioavtur bahan bakar pesawat campuran minyak sawit
"Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga CPO. Dengan kebijakan tersebut, target 23 persen bauran energi yang berasal dari Energi Baru Terbarukan pada 2025 sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional akan dapat tercapai," ujar Menko Airlangga.
Selain itu Program B30 telah berkontribusi dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) untuk sekitar 23,3 juta ton karbondioksida (CO2) pada tahun 2020. Program tersebut juga berdampak positif pada penghematan devisa negara dengan pengurangan impor solar sebesar kurang lebih 8 miliar dolar AS.
Berita Lainnya
Harga emas batangan Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
06 May 2024 10:00 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia Senin dibuka menguat 36,86 poin
06 May 2024 9:56 WIB
Nilai tukar rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp15.985 per dolar AS
06 May 2024 9:53 WIB
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB