Sebanyak 27 kali letusan terjadi di Gunung Ili Lewotolok dalam sehari

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Gunung Lewotolok

Sebanyak 27 kali letusan terjadi di Gunung Ili Lewotolok dalam sehari

Arsip foto - Erupsi gunung Ili Lewotolok . (ANTARA/Kornelis Kaha/pri.)

Kupang (ANTARA) - Pos Pemantau Gunung Api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan terhitung sejak Selasa (5/10) pukul 00.00 WITA hingga pukul 24.00 wita telah terjadi 27 kali letusan dari gunung tersebut.

Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok, Stanis Ara Kian dihubungi dari Kupang, Rabu mengatakan dari 27 kali letusan itu tinggi letusannya sekitar 300 hingga 500 meter.

Baca juga: Gunung Merapi 10 kali luncurkan guguran lava pijar

"Dalam sehari kemarin memang cukup banyak letusannya, tetapi interval letusannya tidak tentu dengan waktu paling cepat 15 menit," katanya.

Ia menjelaskan letusan yang terjadi di gunung Ili Lewotolok tersebut disertai dentuman dan gemuruh lemah hingga kuat dengan lontaran lava pijar mencapai satu kilometer arah tenggara dan barat daya sejauh 300 meter

Ia menambahkan walaupun jumlah letusannya mencapai 27 kali dalam sehari, durasi letusannya tidak lama, yakni hanya berkisar dari 24 sampai 45 detik.

Baca juga: Gunung api Ili Lewotolok kembali erupsi mencapai 1.500 meter

Hingga saat ini gunung tersebut masih dalam status siaga atau Level III setelah ditetapkan sejak Desember 2020.

Lebih lanjut, ia mengatakan berdasarkan laporan pemantauan sejak Rabu (6/10) pukul 00.00 WITA sampai 06.00 WITA intensitas letusan juga masih cukup tinggi, yakni 11 kali letusan dan tinggi letusannya masih di bawah 1000 meter. Saat ini intensitas letusannya mulai menurun.

Baca juga: Gunung Merapi 36 kali muntahkan lava pijar

Pos Pemantau setempat merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.

Baca juga: Akademisi jelaskan kaitan antara letusan gunung api dengan pemanasan global

Ia mengingatkan agar potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan," ucapnya.

Baca juga: Gunung Api Karangetang Mengeluarkan Awan Panas