Bangkinang, (antarariau.com) - Orang dari ras kuning dan mata agak sipit bakal ramai di Kampar, bila investor dari negara ginseng dibawah payung PT. Korean Optinur Biotec Indonesia atau PT Kobi yang berkanot pusat di Jakarta merealisasikan investasinya.
Orang-orang Korea itu setidaknya nanti akan menduduki posisi puncak di perusahaan itu bila mereka menanamkan modalnya di Kampar.
Empat orang investor dari negeri ginseng Korea yang berada dibawah payung PT. Korean Optinur Biotec Indonesia atau PT Kobi itu kini tengah melakukan kunjungan ke Kabupaten Kampar dalam menjajaki peluang penanaman modal sekaligus peluang usaha di daerah itu.
Kunjungan investor negeri ginseng tersebut dipimpin oleh CEO PT Kobi, Mr. Park Sung Kil yang didampingi para menajer PT Kobi yakni Mr. Park Hyun Dong, Seo Gung Duck dan Sea Gi Sik, dimana Park Sung Kil yang beristrikan wanita negeri hujan Bogor itu sebagai jurubicara dari PT. Kobi.
Kedatangan investor berbendera PT Kobi tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan Bupati Kampar, H. Jefry Noer dengan Mr. Park Sung Kil di Jakarta belum lama ini.
Bupati Kampar, H Jefry Noer menerima para investor dari PT Kobi tersebut pada suatu acara yang dipusatkan di ruang rapat lantai 3 kantor Bupati Kampar di Bangkinang pada Selasa (2/10).
Tampak hadir pada acara tersebut Asisten Umum Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Kampar, Drs. H. Zulfan Hamid, Kepala SKPD dijajaran Pemkab Kampar dan undangan lainnya.
Bupati Kampar dalam paparan singkatnya dihadapan para investor dari negeri ginseng tersebut memaparkan bahwa Kabupaten Kampar memilik potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan sangat membutuhkan tenaga terampil, penggunaan teknologi dan sekaligus membutuhkan permodalan untuk pengelolaan SDA tersebut untuk peningkatan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Kampar.
Potensi alam Kabupaten Kampar yang dapat dikembangkan tersebut diantaranya pada bidang pertambangan, perikanan, pertanian tanaman pangan, perkebunan kelapa sawit dan karet, biomas dan ketenagalistrikan, pariwisata, bidang peternakan, bidang pendidikan dan olahraga serta pada bidang infrastruktur berupa pembangunan jalan penghubung wilayah pedesaan ke wilayah perkotaan.
Pada tahun 2012, APBD Kabupaten Kampar berjumlah sebesar Rp 1,8 triliun, dimana sekitar Rp800 miliar merupakan belanja pembangunan. Peran para investor dari dalam negeri maupun dari luar negeri, serta peran pihak swasta lainnya dalam upaya memajukan dan menasejahterakan kehidupan rakyat di Kabupaten Kampar sangat dibutuhkan. Dan karenanya Pemda Kampar dan rakyat Kampar membuka diri untuk menerima para investor, lanjut H Jefry Noer.
Sementara itu, CEO PT Kobi, Mr Park Sung Kil dalam paparan singkatnya setelah mendengar paparan Bupati Kampar tentang peluang investasi di Kabupaten Kampar mengatakan bahwa dipilihnya Kabupaten Kampar sebagai daerah penjajakan peluang investasi oleh para investor Korea tidak terlepas dari upaya-upaya ril Bupati Kampar, H Jefry Noer serta kondisi keamanan di Kampar yang selalu dalam kondisi sangat kondusif, aman dan keterbukaan masyarakat Kampar yang ingin maju bersama para investor.
Mr Park Sung Kil secara terpisah usai acara ketika ditemui menambahkan bahwa saat ini para investor Korea yang berada payung PT Kobi telah melakukan investasi dibidang biotec di Palembang berupa usaha pengembangan teknologi biotec yang berasal dari pohon jarak.
Bersamaan dengan itu di Kota Semarang para investor dari PT Kobi yang bekerjasama dengan PT Kana juga mengelola usaha yang menghasilkan biji plastik. Dua usaha tersebut saat ini berkembang pesat dan mampu menyerap tenaga kerja pribumi dalam jumlah yang cukup banyak.
Setelah menjajaki peluang berinvestasi di Kabupaten Kampar yang dimulai sejak hari Selasa (2/10) hingga hari Kamis (4/10) dengan melihat peluang dan pengembangan usaha perikanan di kawasan bendungan waduk PLTA Koto Panjang, pengembangan perkampungan teknologi pertanian terpadu di Dusun Telo Kecamatan Bangkinang Seberang dan kondisi ril komplek kampus Politeknik Kampar di Bangkinang.
Selain itu, potensi bidang pertambangan di Kecamatan Kampar Kiri, potensi perkebunan karet dan kelapa sawit milik rakyat dan milik perusahaan perkebunan serta setelah mendapatkan profil serta peluang usaha dari kacamata para pimpinan SKPD dijajaran Pemkab Kampar maka para investor negeri ginseng tersebut akan kembali ke Jakarta.
Selanjutnya dalam jangka 2 atau 3 minggu mereka akan kembali datang ke Kabupaten Kampar guna menindaklanjuti hasil penjajakan peluang investasi di Kabupaten Kampar, papar Mr. Park Sung Kil yang mampu berbahasa Indonesia itu.