Bangkinang, (antarariau.com) - Bupati Kampar H Jefry Noer mengusulkan dana sebesar Rp47 miliar kepada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) RI untuk pembangunan desa tertinggal yang ada di Kabupaten Kampar yakni Desa Balung Kecamatan 13 Koto Kampar.
“Bupati Kampar H Jefry Noer dan Kadis PU Cipta Karya Fauzi Nurta, Kadis PU Bina Marga, Khairussyah, Kepala BKPPM, Erdiot menghadiri undangan Kemenkokesra untuk 28 Bupati se-Indonesia pada acara sosialisasi program Kampung Percontohan Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal," kata H Zulfan Hamid Asisten II Setdakab Kampar, Jumat.
Dalam pertemuan yang dihadiri Sesmekokesra, Staf Ahli Menkokesra, Azwan Yunas itu, Bupati Kampar H Jefry Noer mengusulkan kepada pihak Kemenkokesra dana sebesar Rp47 miyar untuk pembangunan Desa Balung Kecamatan 13 Koto Kampar yang berada diperbatasan Kampar-Sumbar salah satu desa yang tertinggal di Kabupaten Kampar yang berada di ujung perbatasan Sumbar yakni Desa Balung Kecamatan 13 Koto Kampar.
Diantara usulan dari 28 Bupati se-Indonesia itu, dari Kabupaten Kampar mendapat respon yang langsung dibahas di dalam pertemuan itu, "Peruntukan dana sebesar Rp47 miliar itu diusulkan untuk pembangunan, jalan utama, MCK, jalan lingkungan atau semenisasi, jembatan, PDTA, mudah-mudahan dapat dikabulkan, " kata dia
Desa Balung adalah salah satu desa tertinggal yang ada di Kabupaten Kampar yang posisinya berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat yang sudah lama membutuhkan pembangunan, namun sulit bagi Pemkab Kampar untuk membangunya karena untuk memasuki wilayah itu harus melintasi jalan kabupaten lain yakni Limo Puluh Kota, Sumbar.
Dari Pemkab Kampar, Jefry Noer datang bersama Asisten II Setdakab Kampar, H Zulfan Hamid, Kadis PU Cipta Karya, Fauzi Nurta, Khairussyah, Kadis PU Bina Marga, Erdiot, Kepala BKPPM.
Fauzi Nurta, menyebutkan bahwa usulan pembangunan yang disampaikan Bupati terhadap pembangunan di Desa Balung itu semuanya diusulkan agar tuntas satu desa mencapai percepatan pembangunan desa tertinggal, mulai dari pembangunan jalan sepanjang 9 kilo meter dari jembatan gantung sampai ke dalam kampong itu, diikuti pembangunan drainase, gerbang kampung dan pembagunan fasilitas umum lainnya.