Pekanbaru, (AntaraRiau) - Puluhan perwakilan subkontraktor pengerja proyek pembangunan arena atau stadion utama membentuk forum komunikasi serta mengancam akan membongkar kembali hasil pekerjaan yang telah diselesaikan.
"Kami kecewa atas sifat pihak konsorsium yang tidak berani menemui kami untuk membahas permasalah tagihan yang telah nunggak hingga lebih tujuh bulan," kata juru bicara forum subkontraktor Stadion Utama Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 18 Provinsi Riau, Ari Setiawan di Pekanbaru, Selasa.
Ari Setiawan atau Wawan mengatakan hal itu secara resmi dihadapan puluhan wartawan di lokasi proyek Stadion Utama PON Riau.
"Seharusnya, hari ini adalah jadual pertemuan kami dengan pihak konsorsium yang terdiri dari PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Adhi Karya, Wijaya Karya (Wika) untuk membahas persoalan tersebut," kata Wawan.
Namun, demikian Wawan, pihak konsorsium kemudian membatalkan rencana pertemuan tersebut secara sepihak.
"Hal ini yang kemudian menyulut emosi kami. Janjinya, dalam waktu dekat pihak konsorsium akan menjadualkan pertemuan tersebut," katanya.
Penyampaian pengunduran pertemuan guna membahas permasalah tunggakan tagihan proyek Stadion Utama PON Riau ini, kata dia, memang telah disampaikan lewat surat secara resmi ke para subkontraktor.
"Namun kami (pihak subkontraktor yang tergabung dalam forum komunikasi) juga membalasnya dengan tegas," katanya.
Dikesempatan sama, Hari Puas dari subkontraktor PT Hari Puas mengatakan, balasan surat tersebut yakni berisikan batasan waktu tertentu.
"Jika rencana pertemuan kembali diundur, maka kami akan langsung membongkar sebagian proyek Stadion Utama yang telah kami kerjakan," katanya.
Kembali, Wawan selaku juru bicara forum komunikasi subkontraktor 'Main Stadium' PON Riau menerangkan, bahwa menanggapi surat Nomor 28/EXT/PM-MS/PP-ADHI-WIKA KSO/R1/V/12 yang dilayangkan pihak konsorsium tentang pemberitahuan pengunduran rencana pertemuan membahas penyelesaian hutang rekanan subkontraktor, "kami sangat menyesalkan," katanya.
Hal itu, kata dia seperti dicantumkan dalam surat resmi yang akan dilayangkan ke pikan konsorsium, pihak subkontraktor sangat menyesalkannya karena pemberitahuan pembatalan dari pihak konsorsium sangat mmendadak.
"Namun kami menyetujuinya, sengan catatan jadual pertemuan yang dijadualkan Kamis (24/5) sekitar pukul 13.00 WIB adalah batas waktu toleransi terakhir," katanya.
Jika dalam waktu yang telah ditentukan tidak kunjung ada kepastian, demikian Wawan, maka pihaknya bersama anggota forum komunikasi subkontraktor akan melaksanakan rencana pembongkaran sebagian fasilitas di Stadion Utama.
"Hal ini terpaksa kami lakukan bukan maksud untuk menyakiti hati masyarakat Riau, melainkan kami tidak lagi mampu menanggung beban bunga bank yang terus saja membengkak," katanya.
Piutang konsorsium atas proyek Stadion Utama senilai lebih Rp900 miliar itu, dikatakan yakni mencapai lebih Rp20 miliar.
"Jumlah ini akan semakin 'membengkak' jika tidak segera dilunasi," katanya.
***1***
(T.KR-FZR)