IHF: Karakter Dapat Redam konflik

id ihf karakter, dapat redam konflik

IHF: Karakter Dapat Redam konflik

Pekanbaru, (AntaraRiau) - Yayasan "Character Building" atau Pendidikan Karakter, Indonesia Heritage Foundation (IHF) menyatakan pembentukan karakter kedamaian dan kesatuan bangsa dapat meredam berbagai konflik di Tanah Air.

"Selain kedamaian dan kesatuan, menurut IHF, meredam konflik politik dan keadilan di Tanah Air yang telah menjadi fenomena buruk dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, juga dapat diredam dengan penanaman karakter toleransi pada generasi penerus bangsa," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. Hj Maimanah Umar di Pekanbaru, Senin.

Hal itu diungkapkannya pada pidatonya di acara Seminar Nasional Membangun Pendidikan Berkualitas dan Berkarakter dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan Masmur Daerah Riau (YMDR) ke 30 tahun di Aula Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau.

IHF menurut Maimanah, juga menegaskan bahwa selain poin diatas, upaya meredam konflik di Tanah Air yang kerap memicu pertikaian ditengah masyarakat dan kalangan elit politik dan eksekutif, juga sebaiknya dilengkapi dengan sejumlah pilar pembentukan karakter yang tak kalah penting lainnya.

Yang pertama yakni cinta kepada sang maha pencipta dan segenap ciptaannya. Hal ini menurut dia, akan mampu membuat sesorang akan berfikir dalam melakukan tindak kesalahan melanggar hukum.

Kemudian ada juga kemandirian dan tanggungjawab yang diharapkan kedepannya bangsa ini dapat lebih mandiri dalam berbagai sektor khusus perekonomian yang saat ini masih 'kembang kempis'.

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah karakter kejujuran dan bijaksana yang diharapkan mampu memunculkan generasi penerus yang jujur dan bijaksana dalam mengatasi berbagai persoalan negeri.

Pendidikan karakter yang juga sepatutnya ditanamkan bagi generasi bangsa ini yakni hormat dan santun terhadap siapa saja atas apa yang didapat sehingga memunculkan sebuah rasa kepuasan.

"Pencintaan kedamaian bangsa ini sebaiknya juga dilengkapi dengan penanaman kedermawanan, suka tolong menolong dan gotong royong. Kemudian percaya diri, kreatif dan pekerja cerdas. Selanjutnya yang tak kalah penting yakni jiwa kepemimpinan dan keadilan yang beradab serta baik dan rendah hati," katanya.

Maimanah mengatakan, dengan melihat pilar penanaman karakter anak bangsa itu, jelas dominan mengarah pada pendidikan karakter moral dan etika.

Bagaimana cara membangun karakter peserta didik yang positif itu, demikian Maimanah, tentunya membutuhkan kerja keras bersama, antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat.

"Pada intinya, karakter positif akan terbentuk sebagai hasil pemahaman tiga hubungan yang pasti dialami setiap manusia. Baik itu hubungan dengan diri sendiri, lingkungan maupun hubungan dengan sang maha pencipta," demikian Hj Maimanah Umar.