Pengambilan lobster tidak ramah lingkungan dapat merusak terumbu karang

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Lobster

Pengambilan lobster tidak ramah lingkungan dapat merusak terumbu karang

Pemulihan Populasi Lobster Indonesia. Pekerja menunjukkan lobster kualitas terbaik di tempat penangkaran di Banda Aceh, Senin (16/3/2015). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rianta Pratiwi mengatakan pengambilan lobster tidak ramah lingkungan dapat merusak terumbu karang.

"Pengambilan lobster dengan tidak ramah lingkungan akan merusak terumbu karang sebagai habitat lobster," kata Rianta dalam Sapa Media virtual dengan tema "Memahami Potensi Lobster dari Perspektif Kelautan dan Sosial", Jakarta, Senin.

Baca juga: KKP dorong pemda untuk buat taman terumbu karang jadi wisata bahari

Rianta menuturkan Indonesia sebagai salah satu pengekspor lobster terbesar, karena wilayah perairannya didominasi oleh terumbu karang yang merupakan habitat terbaik bagi berbagai jenis lobster.

Alat tangkap yang menyebabkan kerusakan pada terumbu karang. Jika terumbu karang rusak, maka akan berdampak pada keberlanjutan kehidupan biota laut lain yang juga menjadi sumber pakan bagi lobster. Lobster memakan antara lain moluska, ikan dan krustasea.

Untuk menjaga keberlanjutan lobster di laut Indonesia, maka dia mengatakan untuk tidak menangkap lobster berukuran kecil atau sedang bertelur.

Menurut dia, jika menemukan lobster yang berukuran kecil atau sedang bertelur maka wajib melepaskan kembali ke perairan bila ada yang tertangkap.

Melepaskan secara hati-hati lobster yang tertangkap agar tidak menyebabkan cacat pada lobster karena akan menyebabkan penurunan harga.

Rianta menuturkan metode tangkap yang disarankan adalah yang tidak merusak habitat atau ekosistem serta menjaga kelestarian sumber daya lobster.

Metode tangkap ada dua yakni yang aktif dengan jerat yang dioperasikan dengan menyelam dengan kompresor, dan pasif dengan krendet, bubu dan tramel net (jaring tiga lapis) atau menyelam dan ditangkap dengan hand net.

Baca juga: Indonesia menekankan pentingnya perlindungan terumbu karang global

Baca juga: Penyelamatan Terumbu Karang Sebagai Kunci Kelestarian Laut


Pewarta: Martha Herlinawati S