Pekanbaru (ANTARA) - Komisi I DPRDProvinsi Riau telah melakukan kunjungan observasi ke Anjungan Riau yang berlokasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, beberapa waktu lalu dan menemukan sejumlah fasilitasnyarusak.
Ketua Komisi I DPRD Riau Ade Agus Hartanto di Pekanbaru, Senin mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan tersebut, pihaknyaberjanji akan memperjuangkan alokasi anggaran untuk perbaikan fasilitas anjungan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2021.
"Kami akan mengusahakan anggaran pada tahun 2021 untuk perbaikan anjungan Riau yang sudah mulai rusak. Agar anjungan Riau dapat menjadi wadah mengenalkan budaya Riau di tempat wisata budaya nasional ini," ucap Ade Agus.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Riau Zulfi Murzal menyebutkan sangat prihatin dengan kondisi anjungan Riau. Padahal keberadaan anjungan dapat menjadi ikon bagi pengenalan budaya berasal dari Riau kepada masyarakat yang berkunjung ke wisata TMII, Jakarta.
Ketua Fraksi PAN DPRD Riau itu meminta agar Pemprov Riau memperhatikan kondisi tersebut. Gubernur Riau Syamsuar diminta untuk menginstruksikan kepada kabupaten/kota agar segera memperbaiki sejumlah fasilitas yang rusak di anjungan tersebut. Karena disana terdapat rumah adat yang berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Riau.
"Kita berharap kabupaten masing-masing untuk memperhatikan ini. Dibaguskan dan direhab supaya kembali seperti biasa," ucap Zulfi sembari menjelaskan terdapat rumah adat yang berasal daro kabupaten/kota di Riau di anjungan itu.
Zulfi mengatakan, anjungan Riau juga sangat representatif sebagai tempat untuk menyelenggarakan kegiatan. Jika ini dioptimalkan, tidak menutup kemungkinan bisa mendatang potensi bagi pemasukan daerah.
"Bahkan ini bisa jadi sumber pendapatan. Dari apa yang kami dengar dari pengelola, banyak yang memanfaatkannya. Ada yang manfaatkan untuk pesta atau acara yang lain dengan ketentuan bayaran yang telah ditentukan," ucap legislator dapil Siak ini.
Sebagai informasi, anjungan Riau menampilkan satu balai adat dan tiga rumah adat, yang kesemua bangunan didesain Melayu tradisional. Ada Balai adat yang bernama Balai Selaras Jatuh Tunggal. Kemudian ada Rumah Adat Limas dengan tangga batu setengah melingkar dihiasi dengan ornamen ukiran khas melayu.
Pada halaman Rumah Atap Limas, terdapat buku besar yang terbuat dari batu. Di situ tertulis hasil karya pujangga melayu, Raja Ali Haji dengan karyanya Gurindam Dua Belas. Kemudian juga ada Rumah adat pencalang atau dikenal sebagai Rumah Atap Melayu Lontik.
Berita Lainnya
11 penginapan di Harau disita polisi terkait dugaan SPPD fiktif DPRD Riau
08 December 2024 23:51 WIB
Selebgram Hana Hanifah dimintai keterangan atas dugaan SPPD fiktif DPRD Riau
05 December 2024 17:24 WIB
BRK Syariah dan DPRD Bengkalis komitmen tingkatkan pendapatan masyarakat
02 December 2024 10:44 WIB
Supaya tak jadi sarang hantu, DPRD Riau minta pemda urus aset terbengkalai
07 November 2024 17:15 WIB
Mantan Sekwan Riau dituntut 8 tahun penjara atas dugaan SPPD fiktif
07 November 2024 16:49 WIB
Anggota DPRD Riau diingatkan tak kampanye pilkada saat reses
07 November 2024 15:09 WIB
Komisi III DPRD Riau evaluasi kegiatan dan target BRK Syariah
04 November 2024 19:45 WIB
Payung elektrik Masjid Annur disorot, DPRD Riau tunggu perkara hukum selesai
01 November 2024 14:47 WIB