Rawan Terpapar, Walkot Dumai Terus Bekerja Cegah COVID-19

id Walikota Dumai, COVID-19 Dumai, Prokes Dumai, ubahlaku,berita riau antara,berita riau terbaru,covid dumai

Rawan Terpapar, Walkot Dumai Terus Bekerja Cegah COVID-19

Wali Kota Dumai Zulkifli AS mengkampanyekan pakai masker cegah COVID-19. (ANTARA/HO-Humas Dumai)

Dumai (ANTARA) - Sebagai seorang kepala daerah dengan jumlah warga tertular Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 lebih seribu jiwa, Walikota Dumai Zulkifli AS tidak segan untuk turun ke lapangan dan memimpin koordinasi pencegahan dan penanganan dengan semua instansi terkait, meski dirinya sangat beresiko terpapar.

Dalam satu kesempatan, Zulkifli AS mengaku lebih memprioritaskan upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di semua lini kehidupan masyarakat dengan rajin turun ke lapangan dan bertemu banyak orang guna menyampaikan imbauan pemerintah soal protokol kesehatan.

Walikota berpenduduk lebih 300 ribu jiwa ini juga merasa punya tanggungjawab secara moral untuk mengendalikan penularan COVID-19, yaitu dengan menggerakkan seluruh potensi pemerintah daerah untuk meningkatkan disiplin warga menjalankan imbauan memakai masker dan menghindari kerumunan.

"Ini rasa tanggung-jawab, dan kalau dibilang takut tertular tentu saja, namun kesehatan warga lebih utama agar penyebaran COVID-19 bisa kita hentikan," kata Walikota Zulkifli kepada wartawan baru ini.

Menghadapi pandemi Korona ini, Zulkifli AS mengaku sangat menjaga diri dengan menjalankan ketat protokol kesehatan dibuat pemerintah, baik saat bekerja di lapangan, di rumah dan di kantor.

Baca juga: Forum Polisi Masyarakat Kelurahan Dumai patroli dorong kepatuhan Protkes COVID-19

Untuk menjaga kesehatan setiap hari, Zulkifli setiap pulang ke rumah dari aktivitas kerja dia langsung mandi dan berganti pakaian karena khawatir membawa virus korona masuk, dan bahkan tamu yang datang ke rumah dinas di Jalan Putri Tujuh ini diperiksa kesehatan oleh petugas jaga.

"Tamu datang ke rumah dibatasi, kalau ada keperluan bisa komunikasi lewat telepon, petugas jaga diminta memantau setiap orang keluar masuk, ini bentuk antisipasi kita di dalam rumah," sebutnya.

Dalam lingkup pekerjaan, Zulkifli AS juga menerapkan protokol kesehatan di Kantor Sekretariat Walikota Dumai di Jalan Perwira Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, termasuk di setiap memimpin rapat Tim Satuan Tugas Pencegahan COVID-19 dengan disiplin menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan dengan sabun.

Dia menyampaikan bahwa pemerintah sangat serius mencegah penyebaran COVID-19, dan meminta dukungan dan partisipasi warga terus disiplin protokol kesehatan, sebab dia meyakini bahaya COVID-19 bisa dicegah meluas di kota ini jika semua menjaga diri.

Walikota sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Dumai ini berharap masyarakat tetap dapat beraktifitas dan melakukan kegiatan perekonomian guna menunjang kesehateraan masyarakat, namun tentu saja harus dengan menjalankan protokol kesehatan.

Semua penelitian juga menunjukkan bahwa masker mampu mencegah penularan dan yang paling penting mampu menurunkan angka kematian akibat kasus COVID-19 yang berat.

"Ayo cegah penyebaran COVID-19 dengan lakukan 4 M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer serta menghindari kerumunan," imbau walikota.

Baca juga: Dumai kampanyekan prokes lewat video unik cuci tangan

Kepada masyarakat, perusahaan dan seluruh stake holder, bahwa penanganan pasien yang terinfeksi COVID-19 menggunakan pedoman penanganan COVID-19 Revisi ke 5 diterbitkan Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 Tahun 2020.

Beberapa perbedaan mendasar dalam penanganan pasien COVID-19, yaitu, pasien terkonfirmasi positif tidak memiliki gejala (OTG) dan atau gejala ringan, maka tidak perlu dilakukan perawatan di RS, namun wajib melakukan isolasi mandiri (di rumah maupun tempat isolasi yang disediakan) selama 14 hari sejak, dihitung dari sejak tanggal swab yang menyatakan hasil positif. Pasien pada kriteria ini tidak memerlukan swab PCR ulang.

Kemudian, pasien terkonfirmasi positif yang memiliki gejala sedang dan berat dan atau pasien yang memiliki faktor risiko dan komorbid (penyakit penyerta) yang dapat memperberat perjalanan penyakit COVID-19, harus dilakukan perawatan di RS. Dan pasien dapat dinyatakan sembuh bila telah selesai menjalani terapi di RS, serta didukung perbaikan klinis atau hasil swab yang menyatakan negatif.

"Diminta semua pihak bisa memahami pedoman penanganan ini, dan kita masih tetap harus waspada terhadap COVID-19, namun bila terinfeksi bukan berarti hidup kita berakhir. Semua orang bisa sembuh dari penyakit ini, asal cepat dideteksi dan diberikan terapi," ungkap Zulkifli.

Diharap agar masyarakat tidak memberikan stigma atau penilaian buruk kepada penderita COVID-19, namun justru harus memberikan dukungan moril dan juga materiil seperti bantuan pangan untuk keluarga menjadi kontak eratnya.

Keberhasilan menekan penyebaran COVID-19 dan menghentikan jumlah kematian bisa dilakukan dengan cara bergotong royong dan aktif dalam melaksanakan 4M, karena pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani COVID-19 jika tidak disiplin menjalankan prokes. 3

Oleh Abdul Razak - Sebagai seorang kepala daerah dengan jumlah warga tertular Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 lebih seribu jiwa, Walikota Dumai Zulkifli AS tidak segan untuk turun ke lapangan dan memimpin koordinasi pencegahan dan penanganan dengan semua instansi terkait, meski dirinya sangat beresiko terpapar.

Dalam satu kesempatan, Zulkifli AS mengaku lebih memprioritaskan upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di semua lini kehidupan masyarakat dengan rajin turun ke lapangan dan bertemu banyak orang guna menyampaikan imbauan pemerintah soal protokol kesehatan.

Walikota berpenduduk lebih 300 ribu jiwa ini juga merasa punya tanggungjawab secara moral untuk mengendalikan penularan COVID-19, yaitu dengan menggerakkan seluruh potensi pemerintah daerah untuk meningkatkan disiplin warga menjalankan imbauan memakai masker dan menghindari kerumunan.

"Ini rasa tanggung-jawab, dan kalau dibilang takut tertular tentu saja, namun kesehatan warga lebih utama agar penyebaran COVID-19 bisa kita hentikan," kata Walikota Zulkifli kepada wartawan baru ini.

Menghadapi pandemi Korona ini, Zulkifli AS mengaku sangat menjaga diri dengan menjalankan ketat protokol kesehatan dibuat pemerintah, baik saat bekerja di lapangan, di rumah dan di kantor.

Untuk menjaga kesehatan setiap hari, Zulkifli setiap pulang ke rumah dari aktivitas kerja dia langsung mandi dan berganti pakaian karena khawatir membawa virus korona masuk, dan bahkan tamu yang datang ke rumah dinas di Jalan Putri Tujuh ini diperiksa kesehatan oleh petugas jaga.

"Tamu datang ke rumah dibatasi, kalau ada keperluan bisa komunikasi lewat telepon, petugas jaga diminta memantau setiap orang keluar masuk, ini bentuk antisipasi kita di dalam rumah," sebutnya.

Dalam lingkup pekerjaan, Zulkifli AS juga menerapkan protokol kesehatan di Kantor Sekretariat Walikota Dumai di Jalan Perwira Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, termasuk di setiap memimpin rapat Tim Satuan Tugas Pencegahan COVID-19 dengan disiplin menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan dengan sabun.

Baca juga: Polres Dumai sampaikan penyuluhan Prokes ke Pelindo

Tips agar tubuh sehat dan bugar, menurutnya, sangat sederhana yaitu konsumsi makanan bersih bergizi dan olahraga yang cukup, sama seperti yang dilakukan orang-orang terdahulu dalam mencari cara agar tubuhnya tetap sehat dan bugar.

Namun, lanjutnya, saat ini karena sedang berhadapan dengan Pandemi COVID-19, semua aktifitas yang dilakukan tidak bisa sama lagi karena semua harus mengikuti protokol kesehatan standar pemerintah. Terkait itu, tentu harus terus berolahraga guna mencapai kesehatan maksimal, daya tahan tubuh yang prima serta kebugaran terjaga.

“Daya tahan tubuh yang kuat menjadi salah satu benteng menghadapi virus COVID-19 ini. Olahraga teratur menjadi cara terbaik untuk menjaga kesehatan, kebugaran, dan daya tahan tubuh dalam diri pribadi kita," ucapnya.

Dia menyampaikan bahwa pemerintah sangat serius mencegah penyebaran COVID-19, dan meminta dukungan dan partisipasi warga terus disiplin protokol kesehatan, sebab dia meyakini bahaya COVID-19 bisa dicegah meluas di kota ini jika semua menjaga diri.

Walikota sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Dumai ini berharap masyarakat tetap dapat beraktifitas dan melakukan kegiatan perekonomian guna menunjang kesehateraan masyarakat, namun tentu saja harus dengan menjalankan protokol kesehatan.

Semua penelitian juga menunjukkan bahwa masker mampu mencegah penularan dan yang paling penting mampu menurunkan angka kematian akibat kasus COVID-19 yang berat.

"Ayo cegah penyebaran COVID-19 dengan lakukan 4 M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer serta menghindari kerumunan," imbau walikota.

Kepada masyarakat, perusahaan dan seluruh stake holder, bahwa penanganan pasien yang terinfeksi COVID-19 menggunakan pedoman penanganan COVID-19 Revisi ke 5 diterbitkan Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 Tahun 2020.

Beberapa perbedaan mendasar dalam penanganan pasien COVID-19, yaitu, pasien terkonfirmasi positif tidak memiliki gejala (OTG) dan atau gejala ringan, maka tidak perlu dilakukan perawatan di RS, namun wajib melakukan isolasi mandiri (di rumah maupun tempat isolasi yang disediakan) selama 14 hari sejak, dihitung dari sejak tanggal swab yang menyatakan hasil positif. Pasien pada kriteria ini tidak memerlukan swab PCR ulang.

Kemudian, pasien terkonfirmasi positif yang memiliki gejala sedang dan berat dan atau pasien yang memiliki faktor risiko dan komorbid (penyakit penyerta) yang dapat memperberat perjalanan penyakit COVID-19, harus dilakukan perawatan di RS. Dan pasien dapat dinyatakan sembuh bila telah selesai menjalani terapi di RS, serta didukung perbaikan klinis atau hasil swab yang menyatakan negatif.

"Diminta semua pihak bisa memahami pedoman penanganan ini, dan kita masih tetap harus waspada terhadap COVID-19, namun bila terinfeksi bukan berarti hidup kita berakhir. Semua orang bisa sembuh dari penyakit ini, asal cepat dideteksi dan diberikan terapi," ungkap Zulkifli.

Diharap agar masyarakat tidak memberikan stigma atau penilaian buruk kepada penderita COVID-19, namun justru harus memberikan dukungan moril dan juga materiil seperti bantuan pangan untuk keluarga menjadi kontak eratnya.

Keberhasilan menekan penyebaran COVID-19 dan menghentikan jumlah kematian bisa dilakukan dengan cara bergotong royong dan aktif dalam melaksanakan 4M, karena pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani COVID-19 jika tidak disiplin menjalankan prokes.

Baca juga: Tempat Wisata Dumai Agar Batasi Pengunjung Antisipasi COVID-19

Baca juga: Antisipasi COVID-19, Rutan Dumai tutup jam besuk