Buaya Pemangsa Manusia ''Hantaui'' Warga

id buaya pemangsa, manusia hantaui warga

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Keberadaan buaya liar yang sering memangsa manusia di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, masih terus "menghantui" warga setempat.

"Buaya-buaya yang panjangnya empat hingga lima meter itu diakui warga kerap muncul secara tiba-tiba dan kapan saja bisa menerkam nausia di pinggir sungai, atau di kawasan 'drainase' yang menembus Sungai Batang," kata Kepala Desa Sungai Raya, Kecamatan Batangtuaka, H Sulaiman, Jumat.

Dikatakannya, Sungai Batang merupakan sugai yang melintang dan membelah beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir (Ibhil).

"Sejak beberapa minggu ini, buaya tidak hanya sering terlihat oleh warga berada di Sungai Batang, namun juga di parit-parit (saluran air, Red) yang mengalir ke sungai itu," ungkapnya melalui jejaring komunikasi dari Pekanbaru.

Bahkan, menurutnya, buaya-buaya tersebut telah sempat beberapa kali mengancam nyawa sejumlah warga yang tengah beraktivitas di sungai maupun di saluran 'drainase'.

"Terakhir, warga saya bernama Muhammad Amin menjadi korban terkaman binatang buas pemangsa itu. Bayangkan, dia diterkam buaya yang panjang padannya ebih empat meter. Ketika itu Amin hendak buang air di parit yang berada di dekat rumahnya," papar Sulaiman.

Beruntung, katanya, Muhammad Amin dapat selamat dari terjangan buaya ganas tersebut, meski pada akhirnya pria beranak dua itu mengalami luka-luka akibat taring buaya yang sempat menancap di kedua pahanya.

Sulaiman mengatakan, dirinya tidak tahu persis mengapa belakangan ini di wilayahnya sering ada penampakan buaya dengan ukuran tubuh yang sangat besar.

"Bahkan ada yang sampai lima meter," ujarnya.

Ia lalu mengharapkan adanya perhatian pemerintah, khususnya dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk segera "melerai" konflik buaya "versus" manusia di kampungnya.

"Ya.., harapan saya BKSDA segera turun untuk membantu warga, karena konflik ini sudah menuai korban warga saya," tuturnya.

Dihubungi terpisah, Camat Batangtuaka, Sutriadi menjelaskan, di wilayahnya memang merupakan kawasan dengan banyak sarang buaya.

"Kondisi ini disebabkan sungai-sungai yang ada di Indragiri Hilir, termasuk Sungai Batang sangat jarang dirambah oleh manusia. Semuanya masih alami termasuk tanaman bakaunya," kata Sutriadi.