Siak (ANTARA) - PT Riau Andalan Pulp and Paper dan Asia Pasific Rayon meluncurkan kegiatan Pos Pemantauan Gizi guna mendukung program pemerintah dalam penanggulangan stunting,
di masyarakat di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
"Kita meluncurkan kegiatan Pos Pemantauan Gizi yang terintegrasi dengan program Posyandu, bekerjasama dengan para kader, tenaga kesehatan di Puskesmas," ujar Head Community Development (CD) PT RAPPBinahidra Logiardi belum lama ini.
Kegiatan Pos Pemantauan Gizi ini dimulai dari pendataan sasaran melalui pengukuran di Posyandu oleh kader dan petugas kesehatan. Yang diperiksa terutama data antropemtri (tinggi dan berat anak) dan status gizi.
Balita dengan berat badan di bawah berat normal maka akan dirujuk ke Pos Pemantauan Gizi untuk mendapatkan konseling dan penyuluhan pemahaman gizi oleh ahli gizi puskesmas. "Jika ditemukan balita dengan penyakit penyerta, maka akan dilakukan perawatan pemulihan, baru diikutsertakan dalam Pos Pemantauan," tambah Binahidra.
Binahidra menambahkan kegiatan konseling dan penyuluhan di Pos Pemantauan Gizi diawali dengan melakukan tes awal tertulis tentang pengetahuan gizi bagi ibu dari balita gizi kurang. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan gizi anak dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai sumber makanan bukan sebagai pengganti makanan utama serta cara memasaknya.
Kegiatan ini diakhiri dengan tes evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman peserta. Sebagai mitra pemerintah, dijelaskan Binahidra, RAPP dan APR memberikan bantuan PMT berbasis makanan lokal bagi balita usia 6-59 bulan dan PMT pabrikan berupa biskuit dan susu formula bagi anak usia 12-32 bulan.
"Di samping itu, kita juga mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas kader dan sarana posyandu di 32 posyandu binaan perusahaan," jelasnya.
Sekretaris Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Ida mengatakan dengan adanya kelas ini pihaknya mengajak ibu-ibu untuk lebih memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh keluarga, khususnya ibu hamil, bayi dan balita.
"Stunting ini terjadi diakibatkan pemilihan asupan pola makan yang kurang bergizi. Kami menyarankan agar ibu hamil mengkonsumsi asupan yang bergizi, sehingga bisa mencukupi asupan gizi bayi sejak dalam kandungan," jelasnya
Salah satu warga peserta pelatihan, Julia (37) mengungkapkan pelatihan yang diberikan dapat menambah pengetahuannya dalam peningkatan asupan gizi anak.
"Ini baru pertama kali saya ikuti, banyak ilmu yang saya dapat terutama cara memilih bahan dan membuat makanan yang bergizi. Bagi saya ini sangat penting untuk kesehatan anak saya," pungkasnya.
Baca juga: Kader Posyandu Kampar siap cegah stunting kolaborasi RAPP-APR
Berita Lainnya
PT RAPP bantu kembangkan batik asli Kuansing
25 April 2024 11:34 WIB
RAPP komitmen dukung Pemprov Riau turunkan stunting
09 March 2024 16:41 WIB
School planning meeting, upaya CD PT RAPP tingkatkan kualitas pendidikan
06 March 2024 10:10 WIB
Puji program penanganan stunting RAPP, Ketua Apindo sebut harus dicontoh perusahaan lain
29 February 2024 12:46 WIB
RAPP pelopor kendaraan listrik di Sumatera
29 February 2024 10:29 WIB
Membangun warisan hijau di tengah hutan RAPP dengan 5 prinsip Sukanto Tanoto
26 February 2024 11:59 WIB
Antusias demi kemanusiaan, warga Riau Kompleks donorkan 1.071 kantong darah
26 February 2024 10:43 WIB
Warga Riau Kompleks antusias salurkan hak pilih di Pemilu 2024
15 February 2024 10:54 WIB