Aksi heroik pemanjat tiang bendera dapat penghargaan dari Plh Bupati Bengkalis

id Pemkab Bengkalis

Aksi heroik pemanjat tiang bendera dapat penghargaan dari Plh Bupati Bengkalis

Plh Bupati Bengkalis menyerahkan penghargaan kepada Hangtuah dalam aksi heroiknya memanjat tiang bendera akibat tali putus saat penurunan di Kantor Bupati.

Bengkalis (ANTARA) - Aksi heroik Hang Tuah memanjat tiang bendera setinggi 15 meter di halaman kantor Bupati Bengkalis menjelang upacara penurunan bendera merah putih sempena Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, mengundang rasa kagum dari banyak kalangan.

Tak terkecuali, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Bengkalis H Bustami HY mengundang peliput ke rumah dinas beliau, Selasa, untuk turut menyebarluaskan semangat Hang Tuah.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, kami mengucapkan terima kasih atas keberanian saudara Hang Tuah. Untuk itu kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya, karena saudara Hang Tuah telah menyelamatkan lambang negara,” ungkap Bustami.

Pada saat peristiwa heroik Hang Tuah, jelang upacara penurunan bendera Senin sore kemarin, Plh Bupati Bengkalis Bustami menyaksikan. Hanya saja tidak bisa menyaksikan sampai selesaikan, karena dalam waktu bersamaan harus mengikuti upacara detik-detik penurunan bendera tingkat nasional secara virtual di lantai empat.

Bahkan selesai mengikuti upacara secara virtual, Bustami bergegas ingin memenui sang pahlawan Hang Tuah. Namun waktu itu, upacara di halaman kantor bupati sudah selesai, dan orang yang dicari sudah tidak ada.

Untuk itu, Bustami memutuskan untuk menggelar pertemuan khusus dengan Hang Tuah di rumah dinasnya, Jalan Bathin Alam, Desa Sungai Alam.

Diungkapkan Bustami, di antaranya lambang negara Indonesia, selain bendera merah putih, garuda dan kepala negara. Terhadap lambang negara ini, seluruh elemen negeri punya tanggungjawab untuk menjaganya.

Seperti halnya pada Senin (17/8) sore, Hang Tuah telah menyelamatkan lambang negara. Kenekatan dan keberanian yang ditunjukkan Hang Tuah, di tengah kepanikan panitia, personil Paskibra dan peserta upacara saat tali bendera jatuh ke bawah, merupakan “pahlawan” zaman milineal.

Bila ditarik ke belakang pada saat perang zaman penjajah, Bustami yakin dan percaya Hang Tuah akan berjuang sekuat tenaga untuk menumpas penjajah.

Dari pengalaman Bustami, selama mengikuti upacara peringatan Dirgahayu RI, peristiwa Senin sore kemarin, bukan kejadian pertama. Namun sebelumnya, pada awal tahun 1990-an, ketika Bupati Bengkalis dinahodai Johan Syarifudin, pernah terjadi tali bendera lepas.

“Peristiwa pada sore kemarin, hendaknya menjadi pelajaran dan iktibar bagi panitia penyelenggara, untuk mematangkan persiapan. Memeriksa seluruh pendukung upacara, sehingga kejadian serupa tidak terjadi,” ungkap Bustami.

Atas perhatian dan keikhlasan Hang Tuah menyelamatkan lambang negara, semoga bernilai pahala dan dibalas di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara itu Hang Tuah, mengaku terharu atas perhatian dan dukungan seluruh pihak atas kenekatannya memanjat tiang bendera pada Senin sore kemarin. Dia tak menyangka aksi nekat itu bakal menjadi viral.

Menurutnya, apa yang dilakukan semata tulus agar agar momentum upacara penurunan bendera berjalan lancar dan sukses. Sore itu, dirinya spontan ingin mengatasi masalah. Apalagi, waktu pelaksanaan upacara hanya tinggal sepuluh menit. Tanpa pikir panjang, resiko yang dihadapi, dia memutuskan untuk memanjat tiang bendera.