Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki 32 sekolah di Provinsi Riau di tengah pandemi COVID-19 di Tanah Air dalam rangka mendukung peningkatan sumber daya manusia Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa standar pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah harus baik, selain itu juga dilengkapi fasilitas olahraga, penyediaan air bersih dan sanitasi termasuk tempat cuci tangan, penataan lansekap (taman) serta tahan gempa.
"Standar bangunan dan kelengkapannya agar bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sementara itu Direktur Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan bahwa rehabilitasi dan renovasi yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Prasarana Strategis secara kontrak atau tahun jamak multi years contract (MYC) Tahun Anggaran 2019-2020, sebanyak 32 sekolah di Provinsi Riau.
Dari total jumlah tersebut, sebanyak 14 sekolah (SD) terletak di Kabupaten Indragiri Hilir dengan anggaran sebesar Rp32,99 miliar, sementara di Kabupaten Meranti terbagi menjadi dua kegiatan yakni di Meranti 1 sebanyak delapan sekolah (SD dan SMP) dengan anggaran sebesar Rp33,41 miliar, dan di Meranti 2 sebanyak 10 sekolah (SD) dengan anggaran sebesar Rp32,27 miliar. Semua kegiatan ini telah selesai 100 persen.
Untuk kegiatan Tahun Anggaran 2020 yang sedang berjalan dilaksanakan di 30 sekolah (SD dan SMP) tersebar di lima Kabupaten/Kota. Di Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai sebanyak lima sekolah (SD dan SMP) dengan anggaran sebesar Rp9,99 miliar, di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak lima sekolah (SD) dengan anggaran Rp19,03 miliar.
Baca juga: Kejati Riau duga ada pengalihan isu kasus pengunduran massal kepala sekolah
Lalu di Kabupaten Pelalawan sebanyak tiga sekolah (SD) dengan anggaran Rp8,02 miliar, kemudian di Kabupaten Indragiri Hilir terbagi menjadi dua kegiatan dengan total 17 sekolah dengan masing-masing anggaran Rp19,16 miliar untuk enam sekolah (SD) dan anggaran Rp29,16 miliar untuk 11 sekolah (SD dan SMP).
Rehabilitasi dan renovasi ini meliputi pekerjaan ruang kelas, ruang majelis guru, ruang perpustakaan, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), laboratorium, toilet, lapangan upacara, akses jalan, saluran keliling, pagar dan gerbang.