Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, menggagas kerja sama dengan Asosiasi Budi Daya Ikan Laut Indonesia untuk mengembangkan budi daya ikan dengan sistem keramba dalam upaya mencapai ketahanan pangan ikan.
Bupati Kepulauan Meranti Irwan di Selatpanjang, Rabu, mengatakan, rencana pengembangan budi daya ikan tersebut merupakan gagasan dari Dinas Kelautan dan Perikanan yang masuk dalam program utama Pemerintahan Kepulauan Meranti.
"Upaya ini diharapkan dapat mewujudkan visi dan misi Kabupaten Kepulauan Meranti yang salah satunya yakni ketahanan pangan ikan serta menjadi penghasil ikan terbesar untuk wilayah Riau dan Sumatera," katanya.
Rencana pengembangan budi daya ikan keramba ini, kata Irwan, baru akan terealisasi pada awal 2012, dimulai dengan penyusunan rencana pengembangan budi daya ikan menggunakan pola keramba laut dan darat.
"Namun yang menjadi fokus utama kami yakni keramba laut yang nantinya dibangun mengapung di sisi pantai dengan diisi berbagai jenis ikan laut.
Sementara untuk keramba darat, disarankan untuk dibangun di lahan pemerintah dan masyarakat setempat dengan diisi oleh berbagai jenis ikan sungai atau dengan cara pembibitan seperti lele, nila, gurami, patin dan jenis ikan air tawar lainnya," ujarnya.
Budi daya ikan keramba ini, kata Irwan, diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Meranti.
"Jika semuanya dilakukan dengan sungguh-sungguh kemungkinan sukses sangat besar. Nanti Abilindo akan memberikan pengarahan," katanya.
Ketua Abilindo Steven Hadi Tarjanto melalui telekomunikasi menyatakan siap menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalan pengembangan budi daya ikan dalam keramba.
"Kami juga berharap dengan rencana ini Pemkab Meranti dapat menciptakan ikon tersendiri di sektor budi daya ikan keramba. Salah satunya pengembangan ikan kurau yang merupakan ikan mahkota yang pasarannya relatif mahal saat ini," ucapnya.
Ikan jenis ini, kata dia, juga dapat di pasarkan secara regional bahkan internasional karena banyak negara yang menyukainya, beberapa di antaranya yakni Singapura, Malaysia, Hongkong, dan China.
"Harga ikan ini (ikan karau-red) mencapai jutaan rupiah per kilogram. Jika ini berhasil, akan menjadi keuntungan besar bagi Meranti," kata Steven.
Selain berpotensi mendatangkan keuntungan berlimpah, menurut Steven, peningkatan budi daya ikan dalam keramba di sejumlah perairan laut Meranti juga dapat menyelamatkan lingkungan.
"Jaring penangkap ikan, seperti pukat harimau milik nelayan yang turut menyebabkan kerusakan biota laut akan hilang secara perlahan," demikian Steven.
Berita Lainnya
BRK Syariah pembiayaan ASN Kepulauan Meranti yang akan pensiun
10 July 2024 10:10 WIB
KPU Meranti akan lakukan PSU di TPS 002 Desa Tanjung Peranap
06 June 2024 20:08 WIB
Bawaslu Meranti evaluasi Panwascam, yang tak penuhi syarat akan direkrut ulang
25 April 2024 1:05 WIB
Jadi OPD dengan anggaran terbesar di Meranti, Kadisdik ungkap kemana akan mengalirnya
18 January 2024 22:27 WIB
Pemprov Riau akan tindaklanjuti sejumlah proyek infrastruktur di Meranti pada 2024
15 November 2023 17:42 WIB
Bupati nonaktif Meranti akan hadir langsung di persidangan
11 September 2023 18:21 WIB
Ternyata, Bupati Meranti akan gunakan uang korupsi untuk kampanye
08 April 2023 17:19 WIB
Pinjaman modem M2M perekaman e-KTP akan digunakan Meranti di wilayah pelosok
22 February 2023 19:19 WIB