Pengusaha Singapura Belajar Tanam Sawit di Asian Agri

id pengusaha singapura, belajar tanam, sawit di, asian agri

PENGUSAHA SINGAPURA BELAJAR TANAM SAWIT DI RIAU Pekanbaru, 28/7 (ANTARA) - Pengusaha Singapura yang bergerak dibidang pengumpulan minyak sawit, belajar menanam sawit di areal perkebunan perusahaan swasta nasional Asian Agri di Kebun Buatan, Kabupaten Siak, Riau.

"Saya selama ini hanya tau minyak sawit, baru hari inilah dapat melihat langsung pokok dan buah sawit. Di tempat ini kami juga belajar cara menanam sawit yang baik dan mengenal bentuk kecambah sawit serta 'baja' (pupuk-red) yang digunakan," ujar Executif Direktur Innovative Group of Business (IGB) International Pte Ltd, Ramlan Nordin di Buatan, Kamis.

Ia mengaku, pengalamannya berada di hutan sawit dan mengenal bentuk tanaman yang sangat diminati dunia internasional itu merupakan pengalaman yang sangat berharga.

Ramlan berkeinginan untuk memiliki lahan sawit sendiri di Riau mengingat peluang tersebut sangat terbuka bagi dirinya yang banyak memiliki rekan bisnis baik di Eropa maupun Amerika

"Hajat kami punya lahan sendiri. Kami banyak kenal investor baik di Eropa maupun Amerika, dari pada mereka inves ditempat lain akan kami gandeng untuk berinvestasi di Riau," katanya.

Ia bersama 40 orang lainnya yang terdiri dari pelaku bisnis di bidang perkebunan sawit dan petani mandiri yang tidak hanya berasal dari Singapura tapi juga dari Jakarta, Jambi dan Riau belajar secara langsung mengolah bibit dan menanam bibit sawit di areal Kebun Buatan Asian Agri.

Menurut GM Kebun Buatan Asia AgriIkom Widiasa, areal inti kebun Asian Agri di kawasan Buatan yang juga dikenal sebagai Kebun Buatan seluas 5.500 hektare dan kebun plasma seluas 11.000 hektare.

Puluhan pengusaha dan petani tersebut merupakan peserta pelatihan yang diadakan Gabungan Pengusaha Kelapa sawit Indonesia (GAPKI). Selama dua hari mereka telah mendapatkan materiperihal perkebunan sawit dan baru Kmais (28/7) mereka terjun langsung ke kebun sawit untuk mengenal kecambah sawit, cara menanam bibit, cara memilih bibit yang baik dan memupuknya.

"Kami juga memperlihatkan bagaimana cara perusahaankami mengolah limbah menjadi pupuk, serta pengendalian hama secara alami," kata Ikom.

Usai diberi perbekalan secara langsung bagaimana menanam sawit, peserta juga dibawa melihat

sistem integrasi peternakan sapi di kebun sawit yang dilakukan petani plasma Asian Agri.

Sapi yang diternakan di areal kebun sawit mendapatkan pakan dari pelepah daun sawit sedangkan kotoran sapi dan air seninya dapat dijadikan pupuk organik bagi sawit dan biogas.

"Sawit yang disirami air seni sapi dapat menjadi lebih subur. Manfaat dari integrasi sapi dan sawit ini sangat besar," kata pendamping kelompok tani I Wayan Mathius yang berasal dari Pusat Penelitian Pengembangan Peternakan Bogor mengatakan. ***