Tahun depan, Tiket MotoGP Mandalika sudah bisa dipesan
Jakarta (ANTARA) - Mandalika Grand Prix Association selaku pengelola Sirkuit Mandalika telah meluncurkan hitung mundur pre-booking tiket MotoGP Indonesia 2021 di Jakarta, Sabtu.
Hadir dalam kegiatan di SCBDtersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Sporting Director DORNA Sport SL (DORNA) Carlos Ezpelata, serta Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan CEO MGPA Ricky Baheramsjah.
Sebagai tamu spesial, legenda MotoGP asal Australia dan juara dunia lima kali Mick Doohan turut diundang dalam acara peluncuran tersebut.
"Tugas dari MGPA adalah untuk membawa event balap motor kelas dunia yang menarik ke Indonesia, khususnya ke Lombok, Mandalika," kata RickyBaheramsjah.
MGPA akan melepas sebanyak 20.000 tiket lebih awal guna mengakomodasi antusiasme para penggemar MotoGP di Indonesia sementara pre-booking tiket sendiri akan dilakukan mulai 20 Januari hingga Agustus 2020.
Pemesanan akan tersedia secara online, melalui situs web MGPA atau melalui MotoGP.com.
"Dengan melakukan pre-booking, super fans MotoGP bisa mendapatkan slot tiket lebih awal dengan pilihan kursi Grandstand dan General Admission. Namun, harga tiket masih belum diputuskan karena masih dalam proses konsultasi dengan DORNA tetapi pastinya akan bervariasi tergantung hari dan kelas tiket, terang Ricky.
Ricky menjelaskan, keuntungan dengan mengikuti pre-booking tiket adalah ketika kalender balapan telah diumumkan, maka masyarakat bisa menjadi yang pertama untuk memesan jenis tiket yang diinginkan dan dapat memilih zona tempat duduk di kelas Grandstand.
Mereka juga bisa menjadi yang pertama memilih layanan apa yang suka seperti jenis transportasi dan zona parkir.
Ezpeleta pun yakin ajang MotoGP, juga World Superbike, di Mandalika akan menyajikan balapan yang ketat di depan basis penggemar MotoGP yang besar di Indonesia.
"Kami sangat senang membawa event balap motor ini ke Indonesia karena Indonesia sangat penting bagi kami. Indonesia memiliki fans base yang sangat besar. Dan kami mengapresiasi ITDC yang telah memilih lokasi sirkuit yang sangat indah," kata Ezpeleta.
Pihak ITDC mengatakan jika pembangunan Sirkuit Mandalika masih berjalan sesuai jadwal dan saat ini telah memasuki progres ground works sebesar 30 persen.
ITDC mendapatkan kepastian penyelenggaraan balapan MotoGP di KEK Mandalika setelah menandatangani persetujuan dengan Dorna pada 28 Januari tahun ini di Madrid untuk menjadi tuan rumah MotoGP selama lima tahun mulai 2021 juga mendapat kontrak untuk menggelar FIM Motul Superbike World Championship (WSBK).
MGPA sendiri bertugas mengelola dan mengoperasikan Sirkuit Mandalika melalui penyelenggaraan balapan motor dan ajang lainnya.
Legenda MotoGP Mick Doohan pun merasakan nostalgia ketika MotoGP kembali akan digelar di Indonesia.
Juara dunia kelas premier lima kali itu aktif sebagai pebalap dari 1989-1999, dan pernah menjadi juara GP 500cc di Sirkuit Sentul pada 1996. Sirkuit Sentul sendiri menjadi tuan rumah MotoGP selama dua tahun pada 1996 hingga 1997.
"Saya rasa fantastis MotoGP bisa kembali lagi di sini, dengan basis penggemar yang sangat besar tak hanya dari MotoGP tapi juga dari pabrikan," kata Doohan.
Hadir dalam kegiatan di SCBDtersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Sporting Director DORNA Sport SL (DORNA) Carlos Ezpelata, serta Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan CEO MGPA Ricky Baheramsjah.
Sebagai tamu spesial, legenda MotoGP asal Australia dan juara dunia lima kali Mick Doohan turut diundang dalam acara peluncuran tersebut.
"Tugas dari MGPA adalah untuk membawa event balap motor kelas dunia yang menarik ke Indonesia, khususnya ke Lombok, Mandalika," kata RickyBaheramsjah.
MGPA akan melepas sebanyak 20.000 tiket lebih awal guna mengakomodasi antusiasme para penggemar MotoGP di Indonesia sementara pre-booking tiket sendiri akan dilakukan mulai 20 Januari hingga Agustus 2020.
Pemesanan akan tersedia secara online, melalui situs web MGPA atau melalui MotoGP.com.
"Dengan melakukan pre-booking, super fans MotoGP bisa mendapatkan slot tiket lebih awal dengan pilihan kursi Grandstand dan General Admission. Namun, harga tiket masih belum diputuskan karena masih dalam proses konsultasi dengan DORNA tetapi pastinya akan bervariasi tergantung hari dan kelas tiket, terang Ricky.
Ricky menjelaskan, keuntungan dengan mengikuti pre-booking tiket adalah ketika kalender balapan telah diumumkan, maka masyarakat bisa menjadi yang pertama untuk memesan jenis tiket yang diinginkan dan dapat memilih zona tempat duduk di kelas Grandstand.
Mereka juga bisa menjadi yang pertama memilih layanan apa yang suka seperti jenis transportasi dan zona parkir.
Ezpeleta pun yakin ajang MotoGP, juga World Superbike, di Mandalika akan menyajikan balapan yang ketat di depan basis penggemar MotoGP yang besar di Indonesia.
"Kami sangat senang membawa event balap motor ini ke Indonesia karena Indonesia sangat penting bagi kami. Indonesia memiliki fans base yang sangat besar. Dan kami mengapresiasi ITDC yang telah memilih lokasi sirkuit yang sangat indah," kata Ezpeleta.
Pihak ITDC mengatakan jika pembangunan Sirkuit Mandalika masih berjalan sesuai jadwal dan saat ini telah memasuki progres ground works sebesar 30 persen.
ITDC mendapatkan kepastian penyelenggaraan balapan MotoGP di KEK Mandalika setelah menandatangani persetujuan dengan Dorna pada 28 Januari tahun ini di Madrid untuk menjadi tuan rumah MotoGP selama lima tahun mulai 2021 juga mendapat kontrak untuk menggelar FIM Motul Superbike World Championship (WSBK).
MGPA sendiri bertugas mengelola dan mengoperasikan Sirkuit Mandalika melalui penyelenggaraan balapan motor dan ajang lainnya.
Legenda MotoGP Mick Doohan pun merasakan nostalgia ketika MotoGP kembali akan digelar di Indonesia.
Juara dunia kelas premier lima kali itu aktif sebagai pebalap dari 1989-1999, dan pernah menjadi juara GP 500cc di Sirkuit Sentul pada 1996. Sirkuit Sentul sendiri menjadi tuan rumah MotoGP selama dua tahun pada 1996 hingga 1997.
"Saya rasa fantastis MotoGP bisa kembali lagi di sini, dengan basis penggemar yang sangat besar tak hanya dari MotoGP tapi juga dari pabrikan," kata Doohan.