Pekanbaru (ANTARA) - Pekan kedua September 2019, Riau memasuki fase terburuk kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kualitas udara di Kota Pekanbaru pada Selasa (10/9), seolah mengulang memori kelam yang pernah melanda wilayah itu pada 2014-2015 silam.
Kabut asap pekat, dengan jarak pandang hanya ratusan meter membuat kualitas udara memburuk menyentuh level sangat tidak sehat, berdasarkan catatan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pantauan Antara, langit Kota Pekanbaru terlihat kelabu karena asap telah membuat cahaya matahari tak tembus ke Kota berjuluk Madani. Aroma menyengat abu kebakaran tercium begitu kuat. Jalanan arteri kota bisnis yang biasanya ramai terlihat lebih lengang karena masyarakat mengurangi kegiatan aktivitas luar rumah.
Pemerintah Kota Pekanbaru pun mengambil keputusan untuk meliburkan siswa dan murid SD hingga SMP selama dua hari, pada Selasa hari ini hingga Rabu besok.
"Setelah pertimbangan dan hasil rapat, kita liburkan sekolah dua hari. Mulai hari ini, hingga besok," ujar Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, M Noer.
M Noer menyebutkan, pihaknya akan kembali menggelar rapat kordinasi Rabu besok untuk menentukan apakah Kamis lusa juga akan diliburkan atau tidak.
Selain Pekanbaru, Pemerintah Kabupaten Kampar juga mengeluarkan edaran yang sama. Dalam surat edaran yang diterima Antara, Kepala Dinas Pendidikan Kampar M Yasir mengatakan sekolah di kabupaten yang bertetanggaan langsung dengan Pekanbaru itu meliburkan sekolah hingga 13 September 2019 mendatang.
Sehari sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Siak terlebih dahulu mengambil keputusan tersebut.
"Sebagian sudah meliburkan peserta didiknya sampai kondisi udara normal dan sehat kembali," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Siak M. Lukman di Siak, Senin (9/9).
Peserta didik yang diliburkan itu meliputi wilayah Kecamatan Siak, Mempura, Dayun, Tualang, Sungai Apit, Sei Mandau, Kerinci Kanan, Bungaraya, dan Sabak Auh. Peserta didik yang diliburkan agar tetap mengikuti pembelajaran melalui tugas-tugas rumah yang diberikan guru.
Pemulangan siswa ini juga dilakukan oleh pihak Sekolah Menengah Atas yang wewenangnya berada di Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Hal itu berdasarkan instruksi dari Kadisdik Riau tertanggal 9 September ini.
Surat itu berisi agar meliburkan siswa apabila Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berkisar antara 200-299 (warna merah berarti sangat tidak sehat). Kemudian meliburkan total semua aktivitas Sekolah apabila ISPU) berkisar lebih dari 300 (warna hitam berarti bahaya.
Baca juga: VIDEO - Wali Kota Pekanbaru instruksikan sekolah libur dua hari karena asap karhutla
Baca juga: Asap Karhutla makin pekat selimuti Pekanbaru, jarak pandang hanya 800 meter
Baca juga: Polisi lalu lintas Pekanbaru kembali bagikan masker pengendara motor terdampak asap
Berita Lainnya
Jaga suhu politik dan cegah karhutla, Polsek Kandis temui tokoh masyarakat
29 October 2024 11:43 WIB
BBMKG: Terpantau 28 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera Utara
28 October 2024 17:01 WIB
72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium
28 October 2024 14:18 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
Mahasiswa baru di Unilak belajar tanggulangi karhutla dari PT Arara Abadi
09 October 2024 15:30 WIB
25 hektare lahan di Kubu Rohil terbakar
23 September 2024 21:03 WIB