Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Provinsi Riau Sukisno SP mengatakan, Riau mengalami puncak musim kemarau pada Juli-Agustus 2019 atau mengalami hari tanpa hujan.
"Di Riau hari tanpa hujan, umumnya berkisar 20 sampai 30 hari tidak terjadi hujan bahkan ada beberapa daerah hingga 60 hari," kata Sukisno, di Pekanbaru, Kamis.
Baca juga: Hujan guyur Siak, Manggala Agni tetap lakukan pemadaman
Menurut dia, fenomena yang mempengaruhi curah hujan saat ini yaitu angin monsun yang bersumber dari Australia yang sifatnya kering, atau musim kemarau di Indonesia juga dipengaruhi oleh adanya suhu muka laut di perairan Indonesia.
Pada umumnya, katanya lagi, suhu muka laut di perairan Indonesia lebih dingin dari normalnya sehingga proses penguapan berkurang untuk pembentukan awan.
Selain itu, katanya, juga adanya siklon tropis menyebabkan massa uap air utamanya di wilayah Riau terbawa ke arah timur laut atau siklon tropis.
"Akan tetapi diprediksi memang potensi hujan di wilayah Riau bagian utara dan tengah masih akan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.
Oleh karena itu, katanya masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah agar agar tidak terpapar langsung dengan kabut dan asap yang bisa merusak kesehatan itu.
Ia mengimbau saat puncak musim kemarau itu masyarakat yang membuka lahan baru tidak dengan cara membakar karena asap yang ditimbulkan dapat berdampak pada kesehatan.
Baca juga: BMKG: hujan padamkan kebakaran hutan dan lahan di Aceh
Baca juga: Status ucapan syukur Pekanbaru diguyur hujan 'Viral' di media sosial
Hari tanpa hujan di Riau Juli- Agustus 2019
Hari tanpa hujan di Riau (Riau.Antaranews/Frislidia)
