Masyarakat Pematangreba resah akibat debu

id Masyarakat Pematangreba resah akibat debu,inhu, debu jalan

Masyarakat Pematangreba resah akibat debu

Jalan di Inhu. (Foto Asripiyaldi).

Rengat, Indragiri Hulu (ANTARA) - Masyarakat Pematangreba, Indragiri Hulu, Riau, merasa resah akibat debu di sepanjang badan jalan berhamburan, beterbangan dibawa angin masuk ke rumah warga, karena ada perbaikan jalan oleh pihak perusahaan yang tidak melakukan penyiraman.

"Kami sangat kesal butiran debu berterbangan siang dan malam," kata salah satu warga Rengat Barat Kasmedi (44) di Rengat, Minggu.

Pihak perusahaan kontraktor yang melakukan kegiatan peningkatan jalan sebaiknya menyiram sepanjang bahu jalan, setelah tanah diratakan petugas menyiram dengan air baik pagi maupun sore hari sehingga butiran debu tidak mengganggu warga.

Areal sepanjang mencapai satu kilo meter tersebut berada di lintasan pemukiman padat penduduk, jalur lintas strategis. Saat ini warga mengeluh setiap hari akibat terganggu oleh debu dan butiran pasir halus.

"Instansi terkait mestinya memberikan teguran kepada pihak perusahaan," sebutnya.

Tokoh masyarakat Indragiri Hulu Tamsur (46) menyebutkan, upaya pencegahan debu sepertinya tidak dilakukan oleh pemilik usaha. Hal ini sangat disayangkan, sementara siang malam ribuan warga terpaksa menghirup udara kotor.

"Ini merusak kesehatan masyarakat. Harus ada solusinya, teguran dari instansi terkait," tegasnya.

Bukan saja pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tetapi juga Badan Lingkungan Hidup (BLH) serta penegak hukum harus memberikan teguran, jalan lintas timur Indragiri Hulu ini sangat ramai, padat penduduk, debu juga bisa membuat kemacetan serta kecelakaan berlalu lintas.

Pihak perusahaan tidak memasang papan pengumuman proyek sehingga sulit diketahui pekerjaan milik perusahaan mana, dulu ada papan nama di sebelahnya, namun sudah hilang, sehingga sulit dilacak.

Warga Indragiri Hulu,Sondang (47) juga menambahkan, bahu jalan sepanjang mencapai dua kilo meter rusak, diperbaiki oleh pihak perusahaan, ada kegiatan pelebaran jalan, akan tetapi pekerja tidak pernah melakukan penyiraman setelah tanah ditimbun dan diratakan.

"Ini sangat mengganggu, meresahkan penduduk, berdampak kepada gangguan pernapasan warga," tegasnya.

Perusahaan yang bertanggungjawab atas kegiatan itu mestinya bertindak bijaksana, tetap mengutamakan keselamatan pengendara, kesehatan masyarakat sehingga rasa kepedulian itu terus terjaga dengan baik.

Pihak perusahaan hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi terkait pengerjaan bahu jalan yang mengakibatkan terganggunya

kesehatan masyarakat.