Jakarta (ANTARA) - Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah The 12th ASEAN-China Working Group on Regional Air Services Arrangements (12th ACWG-RASA) yang merupakan kerja sama ASEAN dan China secara berkelanjutan di bidang angkutan udara.
“Suatu menjadi kebanggan bagi Indonesia karena setelah 11 tahun sejak pertemuan ini diadakan, baru saat ini Indonesia menjadi tuan rumah,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Penumpang angkutan udara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung naik 7,14 persen
Tujuan dari sidang ini untuk meningkatkan kerja sama antara sesama anggota ASEAN dan China khususnya dalam bidang angkutan udara.
Sidang The 12th ASEAN-China Working Group on Regional Air Services Arrangements (12th ACWG-RASA) merupakan pertama kalinya bagi Indonesia menjadi tuan rumah dan dihadiri oleh 12 negara delegasi, termasuk Indonesia.
Pertemuan setingkat direktur di otoritas penerbangan negara anggota ASEAN dan stakeholders penerbangan dengan jumlah seluruh peserta sidang sebanyak 70 orang.
Selain itu Polana menambahkan bahwa pertemuan ini sangat penting dan mencerminkan peningkatan hubungan kerja sama bilateral ASEAN-China yang baik dan berkelanjutan.
Rangkaian sidang yang berlangsung selama tiga hari membahas rencana pengembangan hak angkut kelima dan isu-isu operasional dari implementasi perjanjian hubungan udara antara ASEAN dan China dan juga pertukaran informasi terkait pelatihan personil dan kerja sama teknis di sektor penerbangan.
Peningkatan kerja sama transportasi udara antara ASEAN – China sangat penting, dampak besarnya bisa dirasakan dengan jangkauan konektivitas yang semakin luas dan merangsang pertumbuhan lalu lintas udara dan bisa menjelajahi pasar baru yang potensial di seluruh wilayah ASEAN.
“Saya percaya dengan adanya pertemuan ini, akan ada permintaan potensial yang dapat dicapai oleh semua maskapai baik dari negara anggota ASEAN dan China. Kami juga mendorong semua negara anggota ASEAN dan China untuk mengeksplorasi kerja sama teknis dalam waktu dekat,” tutur Polana.
Untuk diketahui, kerja sama ini telah menghasilkan Perjanjian The Air Transport Agreement Between The Governments of The Member States of The Association of Southeast Asian Nations and The Government of The People’s Republic of China (ASEAN-China Air Transport Agreement) sebagai payung hukum kerja sama bidang transportasi udara antara ASEAN dengan China yang ditandatangani di Bandar Seri Begawan (Brunei) 12 November 2010 dan telah diratifikasi dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2016.
Baca juga: Pengguna Jasa Angkutan Udara Bandara SSK II Meningkat 20 Persen
Baca juga: Pemerintah Perketat Izin Usaha Angkutan Udara
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Berita Lainnya
Gunung Slamet di Jawa Tengah mengalami peningkatan aktivitas gempa
11 May 2024 10:20 WIB
Bingung akhir pekan? Yuks berkunjung ke Lebaran Tenabang atau Maliq di CFD
11 May 2024 10:12 WIB
Politik kemarin, pelantikan presiden-wapres hingga latihan gabungan TNI
11 May 2024 9:58 WIB
Monumen Nasional dikunjungi 4.000 orang pada libur Kenaikan Yesus Kristus
10 May 2024 16:41 WIB
Zulkifli Hasan janji PAN tak minta proyek jika calon diusung terpilih Pilkada
10 May 2024 16:30 WIB
Film baru "Lord of the Rings" tentang karakter Gollum akan tayang pada 2026
10 May 2024 16:27 WIB
Pertamina sebut Pertamax Green 95 bukan pengganti Pertalite
10 May 2024 16:19 WIB
Gedung Putih: Israel masih terima "sebagian besar" kiriman senjata dari AS
10 May 2024 16:14 WIB