Petani Dayun tanam semangka di tengah lahan Sawit

id semangka siak, semangka riau,iwan Tarigan, iwan petani semangka, semangka di lahan sawit

Petani Dayun tanam semangka di tengah lahan Sawit

Panen Semangka di Kampung Dayun Siak, beberapa waktu lalu. (dok antarariau/19)

Siak, Riau (ANTARA) - Petani di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, melakukan penanaman tumpang sari dengan menanami semangka di tengah lahan Kelapa Sawit yang luas di wilayah tersebut.

"Selama ini kita numpang karena tak ada lahan sendiri, yang punya tanah orang. Ini saling menguntungkan karena bisa bersih-bersihkan rumput dan pupuk semangka ada juga yang termakan sama sawit," kata Petani Semangka di Kampung Dayun, Iwan Tarigan di Siak, Sabtu.

Dia mengaku sudah berfokus menjadi petani semangka sejak lima tahun terakhir. Sebelumnya dia juga menanam palawija seperti cabai, sayur-sayuran, dan terong.

Iwan tidak berkebun sawit karena itu perlu lahan yang luas. Lagi pula, dirinya tak ada modal untuk itu. Pasalnya, untuk dua hektare lahan saja, modal minimal untuk berkebun sawit bisa sampai Rp200 juta.

"Itu kan berat, kalau semangka bisa dengan modal kecil-kecilan dan numpang di lahan orang. Untuk pupuk karena sudah biasa beli kecil-kecilan, bisa juga ngutang," ungkapnya.

Petani di Kampung Dayun menanam Semangka di Lahan Sawit (Antaranews/Bayu AA)


Saat ini lahan yang ditanami semangka ada sekitar enam hektare bersama kelapa sawit. Jika dihitung yang terpakai untuk lahan semangka ada sekitar empat hektare dan bisa dipanen sekali dalam 2,5 bulan.

Dalam satu hektare, dirinya bisa memanen semangka secara normal sebanyak 18 ton. Sedangkan harga rata-rata saat ini untuk semangka sekitar Rp2.700 per kilogram.

"Untungnya satu banding satu dengan modal. Semangka ada dijual ke Pekanbaru, Kerinci, Palembang, Lampung sampai Pulau Jawa. Pokoknya ada yang menampung tergantung kecocokan harga," jelasnya.

Pada 2017, ada alokasi dana desa untuk Kampung Dayun yang programnya "One Village One Product". Dari sana dipilihlahsemangka sebagai produk unggulan, dan kemudian diprogramkanlah Sekolah Lapangan Semangka denganIwan Tarigan sebagai pembimbing.