Istanbul (ANTARA) - Tahun 2018 ditandai dengan paling tingginya angka kematian anak-anak di Suriah, saat perang saudara memasuki tahun kesembilannya, kata Badan PBB Urusan Anak-anak, UNICEF, Senin (11/3).
"Anak-anak di banyak bagian negeri itu masih menghadapi sangat banyak bahaya seperti kapan saja selama konflik delapan tahun tersebut," kata Direktur Pelaksana UNICEF Henrietta Fore di dalam satu pernyataan.
"Pada 2018 saja, 1.106 anak-anak tewas dalam pertempuran --jumlah paling banyak anak yang menemui ajal dalam satu tahun sejak meletusnya perang. Ini baru jumlah yang bisa diabsahkan oleh PBB, yang berarti jumlah sesungguhnya mungkin jauh lebih banyak," kata wanita pejabat itu.
Baca juga: Unicef Mengutuk Keras Aksi Kekerasan Dan Penculikan Pelajar Oleh Sekelompok Bersenjata Di Kamerun
Fore mengatakan 262 serangan dilancarkan terhadap lembaga pendidikan dan kesehatan pada 2018, yang ia gambarkan sebagai "jumlah paling banyak", demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Ia menyampaikan keprihatinan mengenai situasi di Idlib di bagian barat-laut Suriah, tempat "peningkatan kerusuhan dilaporkan telah menewaskan 59 anak kecil dalam beberapa pekan belakangan ini saja".
"Anak-anak dan banyak keluarga di tanah tak bertuan terus hidup dalam ketidak-pastian. Situasi keluarga di Rukban, dekat perbatasan Jordania, terus menghadapi keputus-asaan, dengan akses terbatas ke makanan, air, tempat berteduh, perawatan kesehatan, dan pendidikan," kata wanita pejabat tersebut.
Kondisi yang memburuk
Direktur UNICEF tersebut juga "khawatir dengan kondisi yang bertambah buruk di Kamp Al Hol di bagian timur-laut (di Gubernuran Hasakeh) yang saat ni menampung lebih dari 65.000 orang, termasuk sebanyak 240 anak tanpa pendamping atau yang terpisah dari keluarga mereka".
"Sejak Januari tahun ini, hampir 60 anak dilaporkan meninggal saat melakukan perjalanan sejauh 300 kilometer dari Baghouz di Suriah Timur menuju kamp itu," katanya.
Nasib anak-anak petempur asing di Suriah masih tidak jelas," kata wanita pejabat itu.
UNICEF "mendesak negara anggota agar memikul tanggung-jawab untuk anak-anak yang kewarganegaraan mereka atau yang dilahirkan dalam kewarganegaraan mereka dan melakukan tindakan untuk melindungi anak-anak menjadi tidak memiliki negara".
Badan PBB tersebut, kata Fore, kembali menyampaikan seruan "kepada semua pihak dalam konflik itu, serta mereka yang memiliki pengaruh atas mereka, untuk memprioritaskan perlindungan buat semua anak, tak peduli siapa yang menguasai daerah mana dan tak peduli dugaan afiliasi keluarga seorang anak".
Sebelum konferensi pemberian janji di Brussels pada 12-14 Maret, Fore mendesak negara donor agar "mempertahankan kebaikan mereka buat anak-anak Suriah dan negara tetangganya".
Suriah baru saja keluar dari konflik yang menghancurkan negeri tersebut, yang meletus pada 2011, ketika Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menindas demonstran dengan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.
Ratusan ribu warga sipil telah tewas atau meninggalkan tempat tinggal mereka akibat konflik itu, terutama akibat serangan udara pemerintah terhadap daerah yang dikuasai oposisi.
Baca juga: UNICEF: 9,47 Persen Anak Riau Diimunisasi MR
Baca juga: UNICEF: Angka Kekurangan Gizi Pada Anak Ethiopia Turun 20 Persen
Berita Lainnya
UNICEF: Serangan Israel ke tenda pengungsi di RS Gaza tragedi yang guncang dunia
16 October 2024 12:12 WIB
UNICEF: 450.000 anak terpaksa tinggalkan rumah mereka akibat perang Sudan
13 May 2023 14:46 WIB
UNICEF: Pertempuran Sudan telah menewaskan 190 anak-anak
05 May 2023 13:58 WIB
UNICEF: Sedikitnya 501 anak dilaporkan tewas sejak perang di Ukraina
04 April 2023 13:00 WIB
UNICEF: 110 ribu anak dan remaja dilaporkan meninggal karena AIDS tahun lalu
29 November 2022 11:10 WIB
UNICEF: Jumlah anak mengungsi capai 36,5 juta, tercatat tertinggi sejak PD II
18 June 2022 9:25 WIB
UNICEF peringatkan 'bencana' malnutrisi pada anak akibat harga naik, perang
17 May 2022 12:24 WIB
UNICEF ungkapkan sebanyak 21 juta warga Yaman butuh bantuan yang selamatkan nyawa
08 March 2022 15:18 WIB