Pekanbaru (Antarariau.com) - Konsultan dari UNICEF (PBB), Yufrizal Putra menyebutkan anak di Riau yang diimunisasi MR per 9 Agustus 2018, baru mencapai 9,47 persen.
"Persentase pencapaian itu telah menempatkan Riau pada posisi rangking 25 dari 28 provinsi dalam progres imunisasi MR pada fase II tahun 2018," kata Yufrizal di Pekanbaru, Senin.
Menurut Yufrizal, pro dan kontra orang tua terkait kehalalan vaksin measles dan rubella (MR) masih saja terjadi dan berdampak sudah sekian lama penundaan bagi anak dari 9 kabupaten dan kota di Riau untuk diimunisasi vaksin MR itu dan orang tua menjadi ragu.
Ia mengatakan, keraguan orang tua wajar terjadi, lebih ditengarai ketika Riau mendapat surat dari MUI Pusat pada 25 Juli 2018 agar imunisasi MR harus ditunda.
"Lalu kenapa pada imunisasi massal fase I digelar di enam provinsi di Pulau Jawa yakni DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Banten dan Yogyakarta pada tahun 2017 justru mencapai 98 persen, berjalan lancar saja," katanya.
Yang masih mengganjal, katanya lagi, adalah akan ada surat susulan MUI yang bakal diterbitkan pada 8 Agustus 2018 soal klarifikasi dari MUI tersebut, tetapi hingga kini justru belum ada, sementara penduduk Riau masih ragu dan enggan membawa anak mereka untuk diimunisasi.
Padahal, sebut Yufrizal yang akrab dipanggil Chandra itu, Indonesia komit dengan WHO untuk mengeliminasi campak pada tahun 2020 dan mengendalikan Rubella.
Sedangkan UNICEF, satu badan PBB yang peduli terhadap kesehatan anak dunia, bertugas memberikan bantuan pengolahan data dan advokasi dan penyampaikan informasi.
"Dampak ditundanya imunisasi MR pada anak adalah vaksin tersebut memiliki batas penyimpanan, kedua akan mengganggu mekanisme pengadaan vaksin bagi kabupaten dan kota, serta wibawa pemerintah pun dipertanyakan, dan parahnya akan membuka potensi penularan virus MR itu.
Oleh karena itu, imbaunya, kalau anak anda sudah pernah ketemu dengan anak terkena virus MR pasti anda akan menyesal terhadap penundaan imunisasi anak karena biaya perawatan akan cukup besar, "Dan 10 tahun ke depan anak anda mau jadi apa jika mereka sudah cacat?," katanya.
UNICEF katanya, senantiasa mendukung Pemda Riau untuk kesehatan anak, katanya menekankan, dan berharap kepada semua pihak terkait untuk bersedia melakukan vaksin MR untuk anak mereka.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tercatat sebanyak 1.955.659 anak usia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun anak di Riau yang harus diimunisasi MR.
Berita Lainnya
UNICEF: Serangan Israel ke tenda pengungsi di RS Gaza tragedi yang guncang dunia
16 October 2024 12:12 WIB
UNICEF: 450.000 anak terpaksa tinggalkan rumah mereka akibat perang Sudan
13 May 2023 14:46 WIB
UNICEF: Pertempuran Sudan telah menewaskan 190 anak-anak
05 May 2023 13:58 WIB
UNICEF: Sedikitnya 501 anak dilaporkan tewas sejak perang di Ukraina
04 April 2023 13:00 WIB
UNICEF: 110 ribu anak dan remaja dilaporkan meninggal karena AIDS tahun lalu
29 November 2022 11:10 WIB
UNICEF: Jumlah anak mengungsi capai 36,5 juta, tercatat tertinggi sejak PD II
18 June 2022 9:25 WIB
UNICEF peringatkan 'bencana' malnutrisi pada anak akibat harga naik, perang
17 May 2022 12:24 WIB
UNICEF ungkapkan sebanyak 21 juta warga Yaman butuh bantuan yang selamatkan nyawa
08 March 2022 15:18 WIB