Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat, menetapkan masa tanggap darurat gempa bumi selama 14 hari karena membutuhkan waktu lama untuk pemulihan pascabencana.
"Bencana gempa mengakibatkan kerugian materil yang cukup besar karena banyak rumah warga rusak sehingga pemerintah harus bisa menjamin penampungan yang layak serta tersedianya logistik bagi korban sehingga ditetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari," kata Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman, di Padang Aro, Kamis.
Baca juga: Gempa di Sumbar, Satu Warga Solok Meninggal Dunia Tertimpa Bangunan
Menurut dia, bencana gempa menjadi penyumbang kerugian paling besar di Solok Selatan sebab banyak rumah masyarakat yang rusak.
"Solok Selatan sering terjadi bencana banjir dan longsor tetapi gempa hari ini menyumbang kerugian materil paling besar walaupun tidak ada korban jiwa," katanya.
Dia menyatakan, setelah meninjau ke lokasi sebagain besar konstruksi rumah masyarakat di Kecamatan Sangir Balai Janggo di bawah standar.
Karena di daerah itu belum pernah terjadi bencana gempa sehingga masyarakat dalam membangun rumah tidak memperkirakan dampak gempa.
Ia menginstruksikan organisasi perangkat daerah(OPD) untuk membantu korban bencana walaupun tidak memberikan bantuan.
"Pejabat yang berkunjung harus bisa memotivasi masyarakat yang sudah kehilangan tempat tinggal dan jangan hanya pergi selfie ke lokasi bencana," ujarnya.
Dia mengemukakan, pemerintah harus menjamin penampungan yang layak bagi korban gempa jangan sampai mereka tidur di tempat yang tidak layak.
"Semua tenda yang ada baik milik BPBD, Dinas Sosial maupun PMI dan Pramuka harus dibawa ke lokasi bencana untuk menampung sementara para korban," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan, Johny Hasan Basri mengatakan data terakhir akibat gempa 398 rumah warga rusak yang terdiri dari rusak ringan 182 unit, rusak sedang 121 unit serta 95 rusak berat yang tersebar di tiga Kecamatan.
Untuk fasilitas umum yang rusak sebanyak 14 unit yang terdiri dari tiga fasilitas kesehatan, enam sekolah dan empat tempat ibadah.
Sedangkan warga yang mengungsi tercatat sebanyak 192 jiwa dari 42 Kepala Keluarga.
Kepala Dinas Kesehatan, Novirman menyatakan, korban luka sebanyak 55 orang yang dengan rincian wilayah Puskesmas Mercu 37 orang, Puskesmas Abai 11 orang,
Puskesmas Talunan lima orang, Puskesmas Bidar Alam 2 orang di mana satu orang rujuk ke RSUD.
"Semua pasien yang berobat ke sarana kesehatan di Puskesmas dan RSUD yang terdampak bencana gempa digratiskan tanpa kerkecuali," tandas Novirman.
Baca juga: Korban luka-luka gempa Solok Selatan, Sumbar jadi 42 orang
Baca juga: Pedagang Sate Babi di Padang Diancam 5 Tahun Penjara
Berita Lainnya
Gempa Mukomuko Bengkulu terasa hingga Solok Selatan, pegawai berlarian keluar ruangan
10 June 2020 14:46 WIB
Korban luka-luka gempa Solok Selatan, Sumbar jadi 42 orang
28 February 2019 15:44 WIB
Gempa di Sumbar, Satu Warga Solok Meninggal Dunia Tertimpa Bangunan
21 July 2018 19:45 WIB
Aset tersangka korupsi tol Padang-Pekanbaru disita jaksa
15 December 2024 17:44 WIB
Komisi VI DPR RI cek kesiapan Tol Seksi Padang-Sicincin sebelum uji coba
07 December 2024 16:17 WIB
Satu tewas saat banjir di Sumbar
24 November 2024 16:43 WIB
Warga Desa Simpang Padang diminta bijak gunakan hak pilih
24 October 2024 18:46 WIB
Pusat Studi Unand, PPATK dan Bank Mandiri tanam 1.000 pohon endemik
26 September 2024 15:41 WIB